SMP 10 Kota Probolinggo Terapkan Disiplin Pada Siswa Demi Tunjang Prestasi


Kamsi Arianto, S,pd, MM. kepala sekolah SMP 10 Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO - Perkembangan pembelajaran yang diterapkan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 kota Probolinggo dalam beberapa tahun kebelakang secara signifikan terus mengalami grafik peningkatan. Hal ini termasuk didukung oleh tenaga pendidik yang profesional mampu menerapkan pola pendidikan yang dengan cepat dapat dipahami oleh siswa, sehingga tak berlebihan apabila sejumlah prestasi baik akademik maupun non akademik dapat torehkan oleh siswa sekolah tersebut.

Berbagai terobosan yang bertujuan menambah wawasan bagi siswa terus dilakukan, termasuk memberi asupan pembelajaran budi pekerti "Dengan upaya semaksimal mungkin, kami berusaha agar anak didik di sekolah ini selain mendalami secara total metode pembelajaran, juga kami ikuti dengan pemberian pemahaman akan budi pekerti. Hal ini juga menjadi dasar pendukung dalam memahami setiap mata pelajaran agar dengan cepat dapat diserap siswa."ujar Kamsi Ariyanto S.Pd, MM Kepala Sekolah SMPN 10 saat ditemui wartawan media ini.

Lebih lanjut Kamsi Ariyanto menjelaskan bahwa penerapan pola disiplin pada setiap siswa semata ingin memotivasi siswa agar dalam melakukan apapun, utamanya dalam mengenyam pendidikan disekolah ini selalu konsen dan komitmen demi mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barokah.

Disinggung terkait prestasi yang selama ini diperoleh oleh siswa lembaga pendidikan ini, KS SMP 10 ini mengatakan telah banyak prestasi yang berhasil diraih oleh siswanya, termasuk di dalamnya lomba Saint dan lomba non akademik baik tingkat kota maupun provinsi dan yang terakhit siswa sekolah ini menjadi juara 2 dan juara harapan 2 pada lomba KKR (Kader Kesehatan Remaja) tingkat kota Probolinggo. "Sedangkan yang saat ini tengah diikuti yakni Jambore Keselamatan Jalan Raya yang diadakan oleh Dishub Provinsi Jawa timur dan berlagsung di Trawas Mojokerto, untuk lomba ini diwakili 5 siswa."ujar KS SMP10 kota Probolinggo ini.

Sinergitas antara lembaga dan pihaklain disekitar lingkungan sekolah ini tergolong cukup baik. Kenyataan ini dibuktikan dengan adanya musibah robohnya tembok pabrik PT Eratex Djaja yang kebetulan berdampingan dengan lembaga pendidikan ini. Sebanyak 84 sepeda terkena imbas dari robohnya tembok tersebut baik rusak parah maupun ringan. Koordinasi yang cukup baik antara pihak sekolah, walimurid dengan perusahaan garmen ini, akhirnya pihak perusahaan mengganti semua kerusakan sepeda dan memberi kompensasi bagi yang keruaakannya ringan. (Suh)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement