PROBOLINGGO - Fasilitasi pertemuan
antara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan tokoh agama-tokoh
masyarakat di Kota Probolinggo kembali digelar, Rabu (20/11). Ini adalah fasilitasi
ke-empat di tahun 2019 sejak Habib Hadi Zainal Abidin dan Mochammad Soufis
Subri menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo.
Kegiatan
yang diadakan di Orin Hall and Resto juga dihadiri Kapolres Probolinggo Kota
AKBP Ambariyadi Wijaya, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf Imam Wibowo, Kajari
Martiul, Ketua Pengadilan Negeri Darwanto dan sebagai moderator Sekda Kota
Probolinggo drg Ninik Ira Wibawati. Mantan Wali Kota Probolinggo Suprapto juga
ikut dalam pertemuan itu.
Fasilitasi
ini dirasa penting karena pemerintah dapat saling bertukar informasi dan
mendapat masukan dari berbagai pihak. Siang itu, Wali Kota Habib Hadi
menyampaikan banyak hal terkait kondisi Kota Probolinggo akhir-akhir ini.
Diantaranya
situasi dan kondisi Kota Probolinggo tetap kondusif karena sinergitas dan kerja
keras semua elemen baik pemerintah daerah, aparat keamanan, tokoh agama-tokoh
masyarakat. Wali kota mengingatkan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan
Perdagangan (DKUPP, OPD terkait serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah
(TPID) bersiap antisipasi menjelang natal dan tahun baru yang identik dengan
kenaikan dan ketersediaan harga.
“Beberapa
hari juga terjadi antrean panjang pembeli premium di SPBU. OPD yang membidangi
agar berkoordinasi dengan pihak terkait agar tidak terjadi kelangkaan yang
berpotensi meresahkan masyarakat. Aturan pemberian dengan jirigen coba dikaji
lagi jangan sampai menimbulkan masalah,” pesannya.
Keberadaan
PKL di Jalan Mastrip dan Jalan Cokroaminoto yang kerap menimbulkan kemacetan
yang sempat dialihkan ke lahan milik pemkot di Jalan Mastrip juga jadi sorotan. Meskipun
sudah sempat ditertibkan oleh Satpol PP mereka tetap kembali lagi. Untuk itu,
Habib Hadi meminta peran tokoh agama-tokoh masyarakat ikut membantu pemerintah
menertibkan pedagang dengan cara persuasif.
Selain
itu, fasilitasi tersebut juga membahas cegah dan deteksi dini potensi ancaman
orang yang terpapar paham radikalisme agar kembali ke jalan yang benar. Pemkot
bersama Polresta dan Kodim 0820 telah melakukan upaya pencegahan bekerjasama
dengan semua elemen melalui kontra radikalisasi (penanaman nilai-nilai
ke-Indonesia-an) dan deradikalisasi (ditujukan pada kelompok tertentu agar
meninggalkan cara kekerasan dan teror).
Audiens
pun menanyakan berbagai hal terkait keberadaan PKL di Jalan Mastrip, soal
pengungkapan kasus narkotika oleh kepolisian, hingga peristiwa di sebuah masjid
yang sempat viral di media sosial. “Siapapun
yang mempunyai video sebaiknya diserahkan langsung ke Polres Probolinggo Kota,
jangan malah disebarkan. Kami mengimbau karena jangan sampai terjerat masalah
hukum,” ujar AKBP Ambariyadi Wijaya terkait perkembangan kasus video yang
viral. (Suh)