Peduli Warga Yang Terdampak Covid-19, PCNU Surabaya Gelar Lumbung Ketahanan Pangan



Surabaya- Kurang taatnya masyarakat menghadapi Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) di Surabaya, terbukti karena masih adanya masyarakat yang berkeliaran di jalan raya.

 
Ketua PCNU Kota Surabaya, Muhibbin Zuhri menganggap Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya masih belum efektif.


"Buktinya di jalan raya masih rame dibandingkan sebelum pelaksanaan PSBB. Itu artinya dari segi masyarakatnya sendiri yang kurang taat atau mungkin tidak betah berada di rumah," papar Ketua PCNU, di kantor PCNU Surabaya, Kamis (7/5/2020).


Masih Muhibbin, terkait, kepedulian terhadap warga yang terdampak Covid-19, PCNU Kota Surabaya menggelar Lumbung Ketahanan Pangan, dengan tema "Gerakan Suroboyo Wareg Berkah".

"Jangan sampai di bulan puasa ini ada saudara - saudara kita yang tidak bisa makan akibat dampak Covid-19," ujar Muhibbin.

Ia menyebutkan, ada 3 hal yang akan dilakukan dalam progam lumbung pangan ketahanan PCNU ini. Pertama, memberikan makan dan sekaligus menggerakan perekonomian di bawah dengan cara membuat dapur umum.

"Tapi jangan dibayangkan dapur umum kayak tentara ya. Jadi kita nanti akan menggerakkan ibu - ibu muslimah yang berada dikampung - kampung, untuk masak yang kemudian akan diantar ke tetangga yang sudah kita data," imbuhnya.

Sedangkan untuk tahap yang ke 2 lanjut Muhibbin, dengan mengadakan pasar murah, namun dengan cara membagikan voucher kepada masyarakat, yang terdampak dan nanti dapat dibelanjakan di warung - warung merancang saja.

"Yang ke tiga, akan membagikan sembako kepada warga yang berada di perkampungan. Semoga dengan adanya bantuan yang kami berikan dapat membuat ketenangan masyarakat dalam menghadapi Covid-19 ini," tambahnya. ( Ham)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement