Menunggu Kartu Tani Penebusan Pupuk Dilakukan Manual Harga Pupuk Tidak Melambung

TULUNGAGUNG - Memang kartu tani belum sepenuhnya selesai. Pihak BNI menyelesaikan hingga akhir Oktober. Sementara penebusan  pupuk dilakukan secara manual yang berpedoman pada e-RDKK.Dampak melambungnya harga pupuk tidak melambung contohnya, dari dulu pupuk urea satu sak Rp 280.000, karena disubsidi menjadi Rp 90.000 satu sak, disubsidi Rp 190.000 satu sak. Namanya subsidi tergantung kemampuan pemerintahuntuk memberikan subsidi.Jika kurang,petani membeli sendiri non subsidi.Yang mendapat subsidi hanya petani pangan( padi, jagung dan kedelai ) diluar itu non subsidi, ucap Kabid Saparas Dinas Pertanian Pangan Kabupaten Tulungagung, Ir.Edi Purwo Santoso, Senin ( 29/9 ) ke Newsweek.

Jatah pupuk musim tanam MH 1 2020 ( September sampai oktober) sebagian sudah diambil petani di beberapa Kecamatan, masih tersedia. Ini masih diupayakan untuk dapat tambahan kuota pupuk subsidi, tutur Edi.

Sebelumnya melalui Kasinya, Oki Triwidyono pada jum’at ( 25/9 ) menyampaikan, dalam Minggu ini pupuk segera di distribusikan. Mengingat pupuk yang selalu tersedia digudang menunggu dalam proses administrasi yang lagi sedang mengalami pergantian. 

Sehingga mengalami ketersendatan mengingat, menjaga terjadinya resiko besar. Peraturan dan ketentuan dari pemerintah semua harus menggunakan kartu tani sehingga dalam menangani ektra hati hati, papanya.“ Dari 88 ribu petani di Kabupaten Tulungagung baru 45 ribu petani menerima kartu tani dengan wilayah terpecah pecah”.

Lanjutnya, misalkan katanya,membutuhkan 1 ton pupuk, dihitungkebutuhannya hanya800 kilo gram, yang 200 kilo gram harusmembayarnya dengan harga non subsidi.Selainnya, petani  tidak boleh membelipupuk dari luarwilayahnya. terangnya.

Sebelum itu, dikeluhkan petani, ia kesulitan mendapat pupuk, merabuktebu diatas lahan seluas 500 ru.Rapattanggal 1 September 2020 kemarinkartu tani belum seluruhnyadibagikan kepetani, tandas ibu dan anak petani itu. (Dar/Nan)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement