Gelar High Level Meeting Bersama BI dan TPID

 




BATULICIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) bersama Bank Indonesia (BI) menggelar High Level Meeting, Rapat Koordinasi Daerah semester II Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalsel di Gedung Dr KH Idham Chalid Banjarbaru pada Selasa pagi (13/10/2020).


Dalam kegiatan tersebut dihadiri Plt. Gubernur Kalsel Rudy Resnawan, Penjabat Sekda Prov Kalsel Roy Rizali Anwar dan Kepala Perwakilan BI Amanlison Sembiring serta Bupati dan Walikota Se-kalimantan Selatan.


Sedangkan untuk Kabupaten Tanah Bumbu dihadiri oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Rahmat yang di dampingi Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Didi Al Hamidi.


Dalam sambutannya, Plt. Gubernur Kalsel Rudy Resnawan menyampaikan upaya pengendalian inflasi merupakan faktor penting pada ekonomi daerah dengan monitoring dari TPID dan BI.


“Melalui High Level Meeting ini, mari kita bersama menjaga agar inflasi di Kalsel tetap terjaga dengan baik. Saya berharap kepala daerah bisa memahami pentingnya inflasi di daerah masing-masing. Jangan sampai menggangu stabilitas, sehingga jelas langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk menjaga inflasi tetap baik di daerah, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti, sekarang tentu akan sangat berpengaruh terhadap Inflasi itu sendiri,” ujar Rudy Resnawan.


Melihat kondisi triwulan sebelumnya, lanjut Rudy, perekonomian Kalsel mengalami kontraksi sebesar -2,61 persen.


"Dengan rakor ini, tentunya saya harapkan, bisa mengendalikan Inflasi pada akhir tahun nantinya,” tegas Rudy.


Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Kalsel Amanlison Sembiring menjelaskan, pihaknya akan melihat lagi proyek mana yang tertunda akibat pandemi Covid-19 di segala sektor. Karena hal tersebut, sangat berpengaruh terhadap Inflasi di Kalsel.


“Guna meningkatkan serta menjaga stabilitas ekonomi di tengah pandemi, kita hendaknya saling bekerja bersama, untuk berupaya kembali meningkatkan daya perputaran uang serta dengan menstabilkan harga hingga tidak terjadi deflasi yang cukup parah di Kalsel,” jelasnya (maiya)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement