Mengantisipasi Penyebaran Covid-19 , Seluruh Hakim, ASN dan Honorer PN Surabaya di SWAB

 

SURABAYA - Ketua Mahkama Agung Republik Indonesia (MARI), Prof.DR. H M Syarifuddin SH.MH melakukan berbagai langkah untuk membendung laju penambahan dan penyebaran Covid-19 varian baru di wilayahnya setelah Presiden Jokowidodo memberlakukan PSPB di Jawa  dan Bali.

MARI melalui Ketuanya telah memberikan pengarahan kepada Ketua Pengadilan Negeri (KPN) Surabaya DR. Joni SH.MH untuk berhati-hati dalam melaksanakan tugas pelayanan masyarakat, MARI juga memberikan arahan agar menghindari kerumunan yang berpotensi menjadi perantara penyebaran virus Covid 19. 

"Pimpinan MARI meminta kepada para satker diseluruh tanah air mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya meminimalisir timbulnya korban yang terpapar virus di lingkungan kerja, baik terhadap ASN Pengadilan maupun pencari keadilan. Serta para pengguna jasa Peradilan yang hadir di Pengadilan agat menerapkan WFO & WFH," kata Humas PN Surabaya dalam press rilisnya. Rabu (30/6/2021).

Ada sejumlah langka antisipatif yang sudah dilakukan Ketua Pengadilan Negeri (KPN)  Surabaya DR Joni untuk menindaklanjuti arahan MARI tersebut. Salah satunya telah menjadwalkan pelaksanaan SWAB terhadap seluruh para Hakim karir/adhock serta para ASN dan honorer yangg aktif di PN Surabaya. 

Sejak Senin tanggal 28 Juni 2021 yang telah diinstruksikan kepada seluruh jajaran agar berupaya meminimalisir timbulnya kerumunan orang dalam ruang persidangan, serta pelaksanaan Apel di setiap hari Senin pagi dan Jumat Sore juga untuk sementara waktu telah ditiadakan, membatasi orang yang berkunjung ke PN Surabaya selaku pengunjung non sidang. Membatasi kerumunan orang di ruang persidangan.

Menghimbau agar majelis hakim semaksimal mungkin menggunakan aplikasi E- LITIGASI dalam proses penanganan perkara perdata, memaksimalkan persidangan perkara pidana secara VIDEO TELECONFRENCE, dan juga di minta pada jajaran PN Surabaya agar mempercepat proses pelayananannya dalam melayani masyarakat sehingga dapat dihindari penumpukan orang di area PN Surabaya,

"Hal ini dilakukan semata-mata demi melindungi dan menyelamatkan PN Surabaya dari virus Covid-19 varian baru. Juga agar penyebaran virus covid dapat ditekan seminimal mungkin, dengan tujuan akhir agar wabah virus tersebut cepat berakhir. Salam sehat," pungkas Humas PN Surabaya, Martin Ginting. (Ban)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement