Momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)
dimanfaatkan Pemkot Surabaya dengan me-launching
penerimaan peserta didik baru (PPDB) online tahun 2013. Penekanan tombol sirine
oleh Wali Kota Surabaya di balai kota, Kamis (2/5), menjadi penanda bahwa
masyarakat sudah bisa mengakses informasi seputar PPDB melalui situs www.ppdbsurabaya.net.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik)
Surabaya Ikhsan memaparkan, sistem PPDB online ini bukanlah kali pertama
diterapkan di Surabaya. Di tahun-tahun sebelumnya, Pemkot memang sudah beberapa
kali memanfaatkan sistem online dalam penerimaan siswa baru. Tujuannya, untuk
memudahkan masyarakat dalam proses memilih sekolah.
Menurut dia, banyak kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan
dalam PPDB online. Salah satunya, masyarakat dapat memonitor ranking peserta
PPDB sewaktu-waktu. “Kami selalu mengedepankan transparansi. Warga bisa
memantau posisi peringkat peserta dan juga pagu sekolah. Jadi itu bisa membantu
dalam menentukan sekolah yang paling pas,” ujarnya.
Lebih detail, Ikhsan menjelaskan, PPDB SMPN/SMAN/SMKN terbagi
atas tiga jalur. Yakni, jalur khusus (offline tanpa tes), jalur kawasan
(SMPN/SMAN online plus tes potensi akademik), dan jalur umum (online tanpa
tes). Jalur khusus bisa melalui mitra warga, prestasi akademik/non-akademik
atau olahraga, inklusif, serta SMPN satu lokasi. Sedangkan jalur kawasan dibagi
menurut wilayah, yaitu utara, pusat, timur, selatan, dan barat. Sementara untuk
PPDB SDN hanya disediakan jalur khusus dan jalur umum.
Pendaftaran jalur khusus akan dibuka pada 20-24 Juni
mendatang. Menyusul kemudian jalur kawasan pada 23-26 Juni dan jalur umum pada
5-8 Juli. “Peserta PPDB ini yang nantinya akan mengikuti tahun pelajaran baru
yang akan dimulai pada 15 Juli 2013,” imbuh Ikhsan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan, dengan tes
potensi akademik (TPA), para calon siswa bisa diarahkan ke sekolah sesuai
minat, bakat dan potensinya. Sebab, tidak semua anak dikaruniai kemampuan
intelektual yang sama. Makanya, orang tua bersama pemerintah harus bisa
memahami keunggulan anak tersebut.
Sementara itu, wali kota juga menyoroti anak-anak yang putus
sekolah. Dia menginstruksikan pejabat terkait, termasuk para lurah dan camat,
lebih peka jika di wilayahnya ada anak putus sekolah. “Harus ada laporan ke
saya kalau ada anak yang tidak bersekolah. Saya ingin tahu alasannya, nanti
kita evaluasi. Sekarang ini sudah tidak boleh ada lagi ada anak yang tidak
mengenyam pendidikan sebab pendidikan itu sangat penting,” tegasnya.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Sudarwati Rorong mengapresiasi
upaya wali kota yang tak kenal lelah mewujudkan Surabaya bebas anak tidak bersekolah.
Ia juga setuju dan mendukung gagasan pemkot terkait PPDB via online. “Ini
penting agar warga mendapat kemudahan. Jangan sampai PPDB nanti ada keruwetan,”
katanya.
Masih dalam acara peringatan Hardiknas. Sebelumnya, Pemkot
Surabaya menggelar upacara peringatan Hardiknas di Taman Surya. Kegiatan
tersebut sekaligus untuk memperingati hari otonomi daerah ke-17 dan hari
malaria sedunia. Usai upacara, dilaksanakan penyerahan penghargaan dari pemkot
dan beasiswa dari jamsostek.
Kadindik Ikhsan menyatakan, bermodal semangat Hardiknas,
pihaknya bertekad mengembangkan dunia pendidikan. Hal pertama yang harus
mendapat perhatian adalah terciptanya paradigma sekolah sebagai tempat yang
menyenangkan bagi siswa. “Sekolah harus jadi tempat yang nyaman dan menyenangkan,
bukan menakutkan. Dengan demikian, kualitas pendidikan akan menjadi lebih baik
dan kami yakin Surabaya bisa jadi barometer pendidikan nasional,” ujar mantan
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan KB itu dengan nada optimis.