Usia hingga lima tahun dianggap sebagai periode usia emas (golden age) dalam perkembangan anak.
Artinya, dalam rentang usia itu, perkembangan otak dan pertumbuhan anak,
memasuki masa-masa penting dan menentukan. Karenanya, orang tua diharapkan
rajin untuk membawa putra-putrinya ke Posyandu untuk mengecek perkembangannya.
Pesan tersebut disampaikan Walikota Surabaya, Ir Tri
Rismaharini MT kepada puluhan ibu-ibu saat memantau pelaksanaan kegiatan
timbang serentak di Pos Kesehatan Kelurahan Krembangan Selatan di Kecamatan
Krembangan, Kamis (2/5).
“Saya berharap ibu-ibu telaten untuk membawa anak-anak ke
Posyandu karena kita harus tahu perkembangan anak-anak kita. Usia sampai lima
tahun itu usia penting untuk masa depan anak-anak kita di mana perkembangan dan
petumbuhan otak dilakukan. Karena itu, ibu-ibu jangan pernah terlambat untuk
membawa putra-putrinya ke Posyandu,” tegas Walikota Risma.
Walikota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga
mengingatkan pentingnya asupan gizi yang cukup bagi anak-anak pada masa golden age. Sebab, jika anak sampai kekurangan asupan
makanan bergizi, akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan perkembangan
anak. Dikatakan walikota, setiap orang tua harus bertanggung jawab terhadap
pemenuhan gizi anak-anaknya. Kalaupun ada warga yang kurang mampu sehingga
kesulitan untuk memberikan makanan bergizi kepada anak-anaknya, walikota
menghimbau agar warga tersebut tidak sungkan untuk melapor ke Posyandu.
“Kalau misalnya ibu tidak bisa memberikan makanan yang sehat,
lapor ke Posyandu, nanti laporannya akan diteruskan ke Puskemas. Pemkot ada
anggaran. Pokoknya jangan sampai kurang gizi karena berpengaruh pada kecerdasan
dan pertumbuhan anak,” jelas walikota.
Dalam kesempatan itu, walikota juga ikut menimbang seorang
balita. Walikota juga beberapa kali menyapa, menyanyikan lagu pok ame-ame dan
menggendong beberapa balita. Data yang ada, ada 53 anak yang mengikuti
penimbangan di Posyandu Alamanda tersebut.
“Saya rajin setiap bulan membawa anak saya ke Posyandu,” ujar seorang
ibu muda bernama Luky.
Walikota juga menemui
dan berdialog dengan 10 ibu-ibu berbadan dua yang tengah mengikuti senam
hamil. Dalam dialog tersebut, walikota yang memiliki dua anak ini mengingatkan
pentingnya untuk mengatur jumlah anak. Ibu-ibu juga dihimbau untuk rutin
memeriksakan kehamilannya, tidak makan sembarangan dan menghindari stress. Di
akhir dialog, walikota mengelus perut ibu-ibu tersebut.
“Makanannya harus dijaga. Ikuti apa yang disampaikan dokter.
Saya juga pesan, putranya jangan banyak-banyak, kasihan kalau tidak KB karena
nanti repot ketika sekolah,” ujar walikota. Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota
Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, acara timbang serentak pada tanggal 2
Mei ini merupakan agenda nasional. Di Kota Surabaya, kegiatan ini
diselenggarakan bersamaan di 31 kecamatan dan merupakan rangkaian acara
peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-720. Harapannya, ujar Febria, semua ibu-ibu di Kota Surabaya, membawa
putra-putrinya ke Posyandu, dan ibu hamil juga rajin memeriksaan kesehatannya
karena berpengaruh terhadap bayi yang dikandungnya.
“Kegiatan timbang serentak ini untuk memotivasi ibu-ibu agar
membawa anak-anaknya ke Posyandu. Kali ini serentak di 31 kecamatan. Tetapi, di
Posyandu kan setiap bulan sekali ada timbang bayi,” ujar Feni-sapaan Febria Rachmanita.