Mulai Kamis (18/),
siswa-siswi di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di Kota Surabaya, bakal kedatangan guru baru. Ada 31 mahasiswa-mahasiswi dari Universitas
Dong Ei Busan Korea Busan, akan melakoni peran sebagai guru. Kegiatan seperti “Kuliah Kerja Nyata” (KKN)
ini merupakan bagian dari ulang tahun ke 16 tahun Universitas Dong Ei dengan
tema “The 16 th Dong Eui University for Gobal Service in Indonesia”.
Kepala Bagian Kerja Sama
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Ifron Hady Susanto mengatakan, program
mahasiswa Korea mengajar di SMA/SMK ini merupakan yang pertama kalinya di
Surabaya. Menurut Ifron, selama ini, program yang sudah ada adalah pertukaran
mahasiswa (student exchange) antar universitas.
Dua Universitas di Surabaya, Universitas Kristen Petra dan Universitas
17 Agustus (Untag) sudah sejak lama melakukan pertukaran mahasiswa dengan
Universitas di Korea. Apalagi, Kota Surabaya sudah melakukan program Sister
City dengan Kota Busan sejak tahun 1994.
“UK Petra dan Untag sudah
sejak lama melakukan kerja sama dengan universitas di Korea. Tetapi kalau yang
untuk level universitas dengan SMA, memang ini yang pertama,” tegas Ifron
sesuai menyampaikan sambutan selamat datang kepada duta Universitas Dong Ei di
aula SMKN 6 Surabaya, Rabu (17/7).
Total ada 34 duta
Universitas Dong Ei Korea yang datang ke Surabaya. Tiga diantaranya adalah
dosen yang berperan sebagai pendamping. Mereka akan berada di Surabaya selama
sekitar dua minggu, terhitung dari 16 Juli hingga 29 Juli 2013. Selama itu,
mereka akan berkeliling untuk mengajar di enam SMA/SMK. Keenam sekolah itu adalah SMK 1, SMK 6, SMK
8, SMA 16 dan SMA Barunawati. Kegiatan mengajar itu akan dilakukan mulai Kamis
(18/7). Menurut Ifron, selama mengajar, mereka tidak akan didampingi penerjemah
(translator) bahasa Korea karena mereka akan menggunakan bahasa Inggris sebagai
sarana komunikasi.
“Jadi, selama dua minggu,
mereka akan KKN dengan mengajar untuk menerapkan ilmu yang mereka dapat di
kampus. Mereka mengajar bahasa korea, budaya korea seperti tari-tarian, memasak
dan juga Taekwondo. Mereka ini pintar bahasa Inggris. Kalau untuk bahasa
Inggris masing-masing sekolah tidak ada masalah,” ujar Ifron.
Selain mengajar, nantinya
juga akan ada agenda City Tour bagi rombongan Universitas Dong Ei ini. Mereka
akan diajak berkeliling ke berbagai tempat bersejarah di Surabaya. Salah satu
destinasinya adalah Museum 10 November di Kawasan Tugu Pahlawan, lalu ke Masjid
Al-Akbar, House of Sampoerna dan juga mal di Surabaya. “Kita nanti juga akan ada jamuan dan farewell
party,” sambung Ifron.
Melalui kegiatan ini, Ifron
berharap output yang dihasilkan adalah bentuk kerja sama yang lebih intens
dengan Korea, terutama di bidang pendidikan.
Surabaya sebenarnya sudah terlibat program Sister City dengan Kota Busan
yang sudah berlangsung sejak 1994 silam. Tiap tahun, terjadi student exchange
untuk memperkuat kerja sama yang sudah ada. Saat ini, sekitar 20 guru dari
Surabaya juga tengah menuntut ilmu di kampus Dong Ei.