Dyah Katarina Dicalonkan Kursi Panas Ketua DPRD Kota



Surabaya Newsweek- Kali pertama  istri Bambang DH mantan Walikota Surabaya Dyah Katarina  asal Partai Politik  PDIP Kota Surabaya mencalonkan DPRD Kota Surabaya ternyata membuahkan hasil yang cemerlang perolehan suaranya sebagai anggota legeslatif Kota Surabaya , yang lebih  membuat banyak pertanyaan public sosok Dyah Katarina disinyalir  akan di calonkan sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya.
Tentu saja ini akan menjadi polemik besar di kubu partai PDIP , karena masih ada yang lebih senior yang lebih  pantas  untuk menduduki Ketua DPRD didibanding Dyah Katarina yang masih berumur  jagung untuk mendudki Ketua DPRD Kota Surabaya ,  bisa dikatakan secara terang- terangan Dyah Katarina  akan mengeser Armuji yang sekarang dilantik Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya.
Banyak yang beramsumsi di lingkungan PDIP   bahwa  nama Dyah Katarina  bakal dicadangkan menduduki posisi ketua DPRD dengan alasan penyegaran kader sekaligus dipersiapkan sebagai sosok perempuan yang bakal bisa menandingi popularitas Risma. Benarkah?
Perlu diketahui bahwasannya  Hasil pileg 2014 yang menghantarkan PDIP menjadi partai pemenang di tingkat nasional termasuk di Surabaya, tentu akan merubah peta politik utamanya di lingkungan pemkot Surabaya ke depan, karena kabar terakhir, tak kurang dari 15 kursi parlemen berhasil disabet PDIP, sehingga posisi ketua DPRD Surabaya menjadi hak konstitusi PDIP Surabaya.
Tentu saja kalau ini benar- benar terjadi Armuji bisa tenggelam dan  pupus sudah harapan menjadi Ketua DPRD Kota Surabaya , apakah dengan keadaan seperti ini Armuji yang dinilai senior akan mempermasalakan kebijakan hak Konstitusi PDIP Surabaya ?
Sementara Anggota Komisi B Agustin Poliana terkait posisi Dyah Katarina yang akan di calonkan sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya mengatakan,” bahwa mekanisme di partai PDIP akan mengacu kepada posisi ketua, wakil dan bendahara partai (KWB), meski kesemuanya tetap bergantung kepada keputusan DPP.

“Di  PDIP masih memandang posisi KWB untuk kursi ketua DPRD, namun karena hal ini menjadi kewenangan DPP, maka masih tetap bergantung kepada rekomendasi dan keputusan yang dikeluarkan,” Ujar Agustin.
“Ditanya soal kemungkinan nama Dyah Katarina sebagai kandidat kuat untuk menduduki kursi ketua DPRD Surabaya, Agustin menegaskan,” bahwa hal itu juga sangat mungkin jika memang menjadi pertimbangan sekaligus keputusan politik dari DPP.

“bisa saja muncul nama baru yang bukan berasal dari unsur KWB, jika hal itu telah menjadi pertimbangan dan keputusan DPP,” Tambahnya..

Dikonfirmasi kabar bahwa dirinya bakal menjadi kandidat ketua DPRD Surabaya, Dyah Katarina mengatakan,” bahwa dirinya sebagai anggota baru tidak pernah berfikir soal posisinya di DPRD dengan alasan masih harus banyak belajar kepada yang senior,” Terang Dyah Katarina .

“waduuh jauh dari pemikiran saya, saya didewan masih harus banyak belajar, masih harus adaptasi dengan peran dan tugas baru, jadi tidak pernah memikirkan hal itu, lagian nanti kana da mekanismenya,” Tambah Dyah Katarina . ( Ham )

Lebih baru Lebih lama
Advertisement