Azaz Manfaat Transportasi Trem Dpertanyakan, Pemkot Membisu

Surabaya Newsweek - Ketidaksepahaman antara Risma Walikota Surabaya dengan Anggota DPRD  Surabaya Baktiono asal FPDIP, terus berlanjut entah, apa yang terjadi ketika, pembahasan Transportasi  massal jenis Trem, keduanya tidak pernah  sependapat bahkan, Baktiono menilai transportasi Trem justru, akan menambah kemacetan jalan Kota Surabaya dan hanya, menguntungkan pihak marketing Trem serta, para makelarnya  karena, kajian terhadap dampak kemacetan justru diabaikan.

“Coba, kita pikir  yang jernih, posisi rel Trem itu selalu berada di pinggi atau tengah badan jalan padahal, Kota Surabaya  ingin mencari solusi untuk mengurai  kemacetan, kenapa harus memilih angkutan massal jenis Trem, ini kan kontradiksi, kalau mono rel masih masuk akal karena jalurnya berbeda,” ucap Baktiono .
,
Baktiono mengaku, pernah terlibat dalam rapat soal presentasi angkutan massal jenis Trem dengan Pemkot Surabaya namun, dikatakan jika tak satupun dari pejabat Pemkot yang menjawab dan berkomentar saat dirinya bertanya soal dampak kemcetan yang ditimbulkan.

“Jujur saya pernah terlibat rapat soal ini (Trem) dengan Pemkot Surabaya karena, saat itu, saya mewakili ketua yang sedang berhalangan namun, setelah saya kejar dengan pertanyaan soal dampak yang ditimbulkan dan mafaat yang didapat, tak satupun dari mereka yang menjawab karena, sudah jelas bahwa, jalur Trem itu memang berada di badan jalan, yang kini sudah dilanda kemacetan, kan jadi tambah macet ,pernah saya menyampaikan kepada mereka (personil pemkot-Red), jangan sampai  sampeyan semua beralih menjadi marketing atau makelarnya Trem loh ya,” Ancamnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa, warga Surabaya konon bakal bisa menikmati angkutan massal berupa trem. Hal ini, disampaikan Direktur Utama PT KAI, Ignatius Jonan bahwa, pihaknya akan membangun jaringan trem di Surabaya, yang anggarannya murni dari anggaran PT KAI.

“Kita rencanakan untuk membangun jaringan trem di Surabaya. Panjangnya sekitar 17 km. Anggaran berasal dari kami, dan pemkot Surabaya yang kebagian menyediakan tanahnya, Kami akan bangun sendiri tanpa bantuan APBN,” ucapnya. Kamis (11/9/14)

Dan menurut Tri Rismaharini Walikota Surabaya, berdasarkan perhitungan dari PT KAI anggaran yang akan dihabiskan untuk jaringan trem di Surabaya diperkirakan mencapai kisaran Rp 400 miliar. Sedangkan berdasarkan hitungan Pemkot bisa mencapai angka sekitar Rp 600 miliar. "Yang mahal itu adalah masalah pembebasan tanahnya," ungkap Risma.

Nantinya ,kereta trem yang akan dipakai menggunakan baterai, dan kecepatan trem bisa melaju hingga 30 km/jam. Sedangkan untuk pembangunan awal akan dimulai satu bulan lagi. Sedangkan untuk pembangunan fisik diperkirakan membutuhkan waktu 1,5 tahun.( Ham ) 


Lebih baru Lebih lama
Advertisement