Surabaya Newsweek- Pertumbuhan perekonomian Surabaya Selama
lima tahun terkahir mampu tumbuh rata-rata diatas 6 persen. Bahkan, angka
pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Nasional. Perekonomian Surabaya berpeluang
untuk terus berkembang pesat karena ditopang oleh tingkat konsumsi yang tinggi
dan kegiatan perdagangan luar negeri terus meningkat.
Bahkan,
sektor potensial berada pada sektor perdagangan,
hotel, restoran, dan apartemen yakni sebesar 43,7 persen terhadap pembentukan
PDB. Sektor pengangkutan dan komunikasi, industry pengolahan serta konstruksi
juga memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian di Surabaya. Hal ini
menunjukkan bahwa struktur ekonomi Surabaya cenderung bergeser ke sektor
perdagangan dan jasa.
Kepala Badan
Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal, Eko
Agus Supiadi Sapoetra, Senin (24/11), pada acara konsolidasi perencanaan penanaman modal, di Gedung BTN, Jalan
Pemuda Surabaya. Pihaknya berharap tahun 2015 banyak investor yang berinvestasi
di Surabaya. Sebab, menurutnya investasi merupakan salah satu pendongkrak
perekonomian di Surabaya.
“Jika
semakin banyak investor berinvestasi di Surabaya, maka kesejahteraan masyarakat
Surabaya akan meningkat. Dengan begitu lapangan pekerjaan juga akan semakin
banyak,” terangnya.
lanjut
Eko, konsolidasi untuk mengetahui
potensi dan kendala-kendala di setiap wilayah Surabaya. Untuk mengetahui hal
itu, BKPPM mengundang seluruh Camat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
yang fokus pada perijinan.
“Dengan
demikian akan didapat peta investasi di setiap wilayah, nanti kita akan rangkum
semua laporan dari setiap wilayah. Kemudian, kita tawarkan ke para investor.
Mulai dari potensi Sumber Daya Manusia (SDM), wilayah, dan UKM di setiap
wilayah,” tukasnya.
Investasi masuk
menunjukkan tren yang semakin meningkat, desertai dnegan semakin besarnya peran
PMA dalam menggerakkan perekonomian di Surabaya. Tingginya kepercayaan investor
tersebut menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Surabaya memiliki prospek yang
cerah di masa mendatang.
“Investor asing
lebih tertarik melakukan investasi di sektor industry dan makanan, perdagangan
besar,penyediaan akomodasi, telekomunikasi dan jasa untuk gudang. Sedangkan investor
domestic kawasan Surabaya Selatan sebagai daerah utama tujuan investasi. Hal
ini dilakukan karena berkaitan dengan perkembangan sektor konstruksi dan gedung
yang sangat pesat,” ujarnya.
Eko
sangat optimis investasi Kota Surabaya tahun mendatang akan meningkat. Itu
dikarenakan Pemkot Surabaya sangat serius menggarap hal ini. Salah satunya
adalah dengan membangun infrastruktur sampai pelayanan perizinan usaha yang
efektif dan efisien.
“Agar
transportasi barang berjalan lancar, pemkot telah membangun MERR dan frontage.
Di bidang perijinan pemkot juga membangun perijinan online seperti Surabaya
Single Windows (SSW). Ini menunjukkan kalau Kota Surabaya sangat siap mendukung
kebutuhan investor. Targetnya adalah investasi di Surabaya terus meningkat,” imbuhnya.
Ketua
KADIN Surabaya, Jamhadi menyambut baik langkah yang dilakukan BKPPM Kota
Surabaya, melalui kegiatan seperti ini sebagai langkah tepat. Jamhadi berharap
informasi yang disampaikan nanti bisa menjadi informasi penting bagi calon investor.
Sehingga, mereka tidak merasa rugi untuk berinvestasi di Surabaya.
“Memang
diperlukan satu rencana jangka pendek dan panjang guna mendukung kebutuhan
investor. Tujuannya adalah menjaga Kota Surabaya sebagai kota tujuan investasi
di Surabaya,” imbuhnya.
( Ham )