Massa juga membawa spanduk bertuliskan, “Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) tidak becus, mafia proyek pembunuh rakyat, petani garam butuh jembatan dan jalan”. Mereka bergerak dari simpang tiga jalan Makboel Kelurahan Polagan, sambil membawa sepeda ontel, mobil pick up yang mengangkut 1 ton garam, sound system dan poster berbagai isi kecaman.
Korlap aksi, Yanto menyerukan agar Pemkab segera turun tangan untuk mengatasi tidak terealisasinya pembangunan infrastruktur lahan tambak tersebut.Dan mereka meminta Bupati Sampang harus keluar untuk menemui kami di luar,teriaknya. “Keterlambatan realisasi proyek infrastruktur diduga akibat adanya mafia proyek,” tuding Yanto dalam orasinya.
Sementara, Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono, mengungkapkan, tender untuk program infrastruktur tambak sudah dilakukan sampai dua kali, namun selalu gagal, karena faktor teknis.“Jadi, besok, akan ada keputusan,” janjinya.
Orang nomor dua di
Sampang ini, di dampingi Kabag Pembangunan Setkab, A Hannan dan Mahfud dari
Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP). Aksi tersebut dapat pengamanan ketat
dari Satpol PP dan aparat kepolisian setempat. Massa bubar dengan tertib
setelah mendapat penjelasan dari Wabup, yang pernah menjabat Bupati
Sampang.(din)