Abah Anton Himbau Masyarakat Waspadai Kemacetan di Malang

MALANG - Pemerintah Kota Malang menghimbau agar warga luar Kota Malang tak berlibur atau tak melewati wilayah Malang pada 25 dan 26 Maret 2016. Dua hari itu adalah hari padat rombongan peserta Hari Lahir Muslimat Nahdlatul Ulama ke-70 yang kegiatannya akan berpusat di Stadion Gajayana, Kota Malang.

Pemkot khawatir, penumpukan kendaraan saat itu menimbulkan kemacetan yang cukup parah. “kebetulan bertepatan dengan hari Jum’at dan Sabtu, masa-masa paling padat karena mendekati weekend. Bayangkan saja di hari biasa selalu macet, apalagi saat Harlah nanti.” Kata Wali Kota Malang M Anton, pada hari Jum’at lalu, usai memimpin rapat koordinasi penyambutan kedatangan Presiden Joko Widodo yang direncanakan hadir dalam acara tersebut.

Selain Presiden, acara itu juga rencananya diikuti oleh sebagian besar menteri, Ketua Muslimat NU, Ketua Pengurus Besar NU, serta gubernur, wali kota, dan bupati dari berbagai wilayah. Catatan sementara panitia penyelenggara yang diterima Pemkot menyebut, hamper 44.000 orang yang berasal dari empat provinsi akan datang sebagai peserta dalam acara itu. Empat provinsi tersebut yang dimaksud adalah, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Maluku.

Himbauan agar masyarakat tak masuk atau melintas di daerah padat Kota Malang itu sudah akan disampaikan ke pemerintah daerah lain di sekitar Malang. Meski bhukan bersifat pelanggaran sepenuhnya, himbauan itu diharapkan dapat mengurangi potensi kemacetan tinggi.

Dengan diselenggarakannya acara itu, ia melihat potensi warga luar daerah untuk masuk ke Kota Malang akan meningkat, untuk mengantisipasi tetap tingginya jumlah kendaraan kea rah Kota Malang, Pemkot bersama Kepolisian akan menyusun rekayasa lalu lintas yang paling memungkinkan untuk membagi kepadatan kendaraan. Namun, Anton belum tahu pasti bagaimana rencana rekayasa itu. “Masih digodok oleh pihak polisi.” Katanya. (ss)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement