Bupati : Kebersihan Lingkungan adalah Hakekat


MOJOKERTO - Jelang P1 (penilaian tahap pertama) Adipura 2016 pertengahan Maret ini, Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP), menggelar rapat kerja koordinasi guna pemantapan tata kelola kebersihan sebagai salah satu kriteria dasar Adipura.

Penghargaan Adipura yang merupakan prestasi bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan ini, menjadi fokus serius. Sebab Kabupaten Mojokerto seperti diketahui,  pernah mengukirkan prestasi Adipura beberapa tahun lalu. Namun 2015 akhir kemarin, Kabupaten Mojokerto hanya mampu mendapat capaian sertifikat saja.

Sertifikat Adipura sendiri merupakan penghargaan kepada kota/ibukota kabupaten yang mengalami kenaikan nilai Adipura signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan anugerah Adipura merupakan suatu penghargaan kepada kota yang dinilai paling bersih dan rapi oleh Pemerintah Pusat. Maka dengan demikian, Bupati MKP mengajak semua unsur SKPD, Camat, Kades, maupun instansi-instansi vertikal, untuk bahu membahu bekerja sama merebut kembali Adipura.

“Semuanya bisa kita raih, bila dibarengi kerja keras dan koordinasi matang untuk membenahi kekurangan. Kriteria tahun ini cukup ketat, namun kekurangan masih bisa kita kejar. Selakyaknya jangan karena Adipura saja, namun sudah jadi hakekat kita untuk selalu merasa punya tanggung jawab menjaga lingkungan agar tetap bersih,” ujar Bupati di ruang rapat SBK.

Bupati yang memimpin rapat dengan didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, Akhmad Jazuli, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Musta’in, dan juga Ikfina Fatmawati istrinya, lebih lengkap menambahkan juga kriteria penilaian kota Adipura tidak hanya bebas sampah, tapi juga punya ruang terbuka hijau (RTH), biodiversity perkotaan, udara bersih, dan air bersih, harus seimbang dengan penguatan kepemimpinan daerah, kapasitas aparat daerah, partisipasi masyarakat dan peran dunia usaha.

Untuk Adipura 2016 ini, ada 14 cluster atau lokasi pemantauan di Mojosari yang dipastikan akan jadi titik pantau tim penilai. Antara lain cluster permukiman, jalan,  pasar, pertokoan, perkantoran, sekolah, Rumah Sakit/Puskesmas, sarana transportasi, hutan kota, taman kota, saluran terbuka, TPA, Bank Sampah, dan fasilitas pengolahan sampah.

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Herry Suwito, selaku Ketua Tim Pembina Adipura 2016, bakal dibantu Koordinator I, Akhmad Jazuli, yang akan mengkomando 15 tim (masing-masing tim beranggotakan 3 hingga 4 instansi/SKPD/instansi vertikal). Sedangkan Koordinator II dipercayakan kepada Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Musta’in, serta Suhartamyo selaku Asisten Adminstrasi Umum sebagai Koordinator tim III.

“Hasil penilaian rencananya bakal diserahkan ke tim teknis dan dewan penilai, kemudian naik ke dewan pengarah, sampai kepada Presiden. Jika pemantauan pertama tidak memenuhi syarat, maka akan gugur karena LSM ataupun masyarakat sangat berhak mengkritisi hasil tersebut. Saya imbau untuk koordinasi dan teamwork yang solid untuk seluruh tim,” tekannya.

Pagi sesaat sebelum memimpin rapat kerja koordinasi Adipura, Bupati MKP nampak menghadiri acara pelantikan Brigadir Polisi di SPN (Sekolah Polisi Negara), bersama Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anton Setiadji.(ris)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement