Tumpukan Sampah Ditambak Cemandi Menggunung


SIDOARJO - Tumpukan sampah yang menumpuk dan mengunung didesatambak cemandi kecamatan sedate kabupaten sidoarjo sejak seminggu terakhir ini sangat memprihatinkan, Fenomena tumpukan sampah diwilayah tersebut terjadi setiap tahun ,apalagi saat musim penghujan dimana tumpukan sampah akan terlhat mengunung dialiran sungai dari kota sidoarjo menuju dikecamatan sedate yang merupakan daerah penghujung menuju kelaut.

Untuk itu kemarin Selasa ( 17/5) dinas Pengairan Umum Sidoarjo melalui Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan Dinas Agus Hidayat mendatangi lokasi yang dianggap sebagai biang penghambat aliran sungai kelaut.“ Saya prihatin sekali akan adanya tumpukan sampah disepanjang sungai desa tambakcemandi dikecamatan sedate, dan saya perkirakan volume sampah yang menumpuk berkisar Antara 15 sampai 25 truck dan hal itu akan makan waktu sekitar 1 bulan dalam membersihkannya dengan bantuan ekskavator yang akan membantu untuk membersihkannya “ Tegasnya.

“ Disisi lain setelah bersihnya sungai cemandi dari sampah kami berharap agar PERDES yang mengatur sanksi bagi masyarakat yang membuang sampai disembarang tempat khususnya dialiran sungai ini , dan kami mengintruksikan kepada Satpol PP untuk segera memberikan sanksi kepada masyarakat yang membuang sampai disungai ini melalui pihak kecamatan mengingat kesadaran masyarakat sangatlah kurang “ tegas agus.

Menanggapi akan adanya sanksi tegas dari dians PU pengairan ,kepala desa tambak cemandi  Saudi mengatakan “ Bahwa saya sangat setuju akan adanya penerapab sanksi tersebut karena sampah sampah tersebut adalah sampah rumah tangga yang berasal dari wilyah timur  samap kearah desa tanbakwedi “ ucapya. 

“Selain itu dialiran sungai ini perlu dibangun bendungan yang menfilter untuk mencegah berkumpulnya sampah sampah dialiran sungai ini jika tidak sampah akan menumpuk dan akan megalir kelaut akan mencemari air laut dampaknya lebih parah lagi karena disungai ini adalah aliran paling akhir sebelum kelaut “ imbuhnya (NH)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement