Warga Desa Menunggul Lama Dan Desa Rantau Buda, Merasa Dibodohi Dan Dirampas Haknya


KOTA BARU -  Sudah sembilan tahun lamanya  petani kebun sawit yang ada di Desa Rantau Buda dan Desa Manunggul  Lama kec Sungai Durian merasa di rampas hak nya  oleh PT MINA MAS dan koperasi (BSK) bina swadaya karya.mulai dari 2007 sampai saat ini warga desa rantau buda dan menunggul lama juga belum merasakan hasil malahan menimbulkan hutang hamper Rp 8 miliaran padahal sudah 5 tahun kebun tersebut menghasil kan pundi-pundi rupiah.

Luas kebun petani di dua desa tersebut 1300 hektar,kenapa pihak petani belum merasakan hasil karena selama sembilan tahun pihak PT MINA MAS dan KOPERASI (BSK) sangat sangat tertutup kepada petani berapa dapat hasil satu bulan dan berapa penggeluaran tidak pernah sama sekali di ketahui oleh petani di dua desa tersebut. Padahal sudah menghasilkan pundi pundi rupiah hampir Rp 1 miliar perbulan saat ini,maka dari itu masyarakat sangat-sangat kesal dan teramat marah kepada PT MINA MAS dan KOPERASI  (BSK)  bina swadaya karya.

Tim dua desa yang di bentuk oleh kepala desa Rantau Buda dan Menunggull  Lama  membetuk kordinator yang di ketuai Manurung, Rodo Siaahan,  Alan dan  Desy menuntut perusahaan  dan koperasi (BSK) supaya hak nya masyarakat di dua desa tersebut di kembalikan.

Sudah empat belas kali pertemuan rapat gak ada hasil titik terang nya sudah cukup terlalu sabar kami menunggu sembilan tahun lamanya hak kami di makan dan dirampas oleh perusahaan dan koperasi, akan tetapi  warga akan perjuangkan sampai titik darah terakhir. 

“Kalau 10 hari lagi tuntutan dan hak kami tidak di kembalikan maka kami  akan megadakan aksi besar- besaran “ujar  Rodo dan  Alan seakan kesal dengan perusahaan Mina Mas dan koperasi Bina swadaya masyarakat. 

Ketika wartawan koran ini mengkomfirmasi ke camat Sungai Durian Junaidi melalui telfon beliau membenarkan kalau masyarakat belum mendapat kan hasil dan sebaliknya hanya timbul hutang  ujar junaidi. Pantauan di lapangan memang banyak keganjilan seolah-olah ada pihak- pihak dan oknum yang bermain di perkara yang sudah mengorbankan ratusan jiwa  masyarakat di dua desa tersebut. (beni roska)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement