BPPKB Kabupaten Probolinggo Gelar Pembinaan PLKB dan Evaluasi Program KB

PROBOLINGGO - Bertempat di halaman kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) digelar kegiatan pembinaan seluruh PLKB dan Evaluasi Keluarga Berencana, Rabu (27/7). Acara yang sekaligus sebagai ajang pisah kenal antar pejabat yang memimpin instansi ini dari Kepala BBKB lama dr. Endang Astuti MM kepada Slamet Riyadi SH, MSi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Agenda kegiatan yang berkesan penuh kekeluargaan ini dihadiri oleh seluruh staf BPPKB serta sejumlah undangan. Dalam sambutannya Endang Astuti menyampaikan ungkapan terima kasih atas loyalitas, dedikasi dan kerjasama yang baik pada staf di lingkup badan yang dipimpinnya. 

“secara pribadi saya mengucapkan terima kasih pada semua staf BPPKB yang telah menunjukkan profesionalitas yang baik selama saya memimpin kantor ini. Dan saya yakin kinerja itu, akan terus dijalankan dan dikembangkan kearah yang lebih baik.”Ujarnya.

Sementara Slamet Riyadi yang merupakan sosok pejabat di  lingkup Pemkab Probolinggo yang berpengalaman dalam kepemimpinan baik di kecamatan maupun instansi, mengatakan “Hendaknya program yang telah ada ini, akan terus dikembangkan, sehingga apa yang menjadi tujuan BPPKB akan dapat terealisasi secara sempurna.”katanya.

Dalam kesempatan tersebut, kedua pimpinan (dr Endang Astuti MM dan Slamet Riyadi SH, MSi) berkesempatan menyampaikan ungkapan masing-masing di atas pentas yang disediakan. Nampak tersirat perasaan haru saat keduanya memberikan sambutan, terlebih ketika dua pejabat senior berdampingan disaksikan semua staf dan undangan dalam kegiatan tersebut.

Ditempat yang sama, Drs Hasin SH,MM sekretaris BPPKB saat ditemua wartawan media ini mengatakan bahwa pihaknya akan terus menjalankan program yang selama ini telah ada. “Sesuai dengan visi dan misi BPPKB diantaranya Pengendalian pertumbuhan dan Perkembangan jumlah penduduk, kemudian memfasiltasi dan memantau Kesejahteraan masyarakat serta Mengurangi Kemiskinan dengan metode PUP (Pendewasaan Usia Perkawinan). Jadi kami selalu mensosialisasikan PUP kepada masyarakat terutama pasangan usia muda agar selektif dalam menentukan usia perkawinan yang untuk perempuannya pada usia 21 tahun dan laki-laki 25 tahun,”ujarnya. (Suh)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement