BNK Kota Blitar Lakukan Tes Urine Mendadak Pada Satpol PP



Ratusan anggota Satpol PP mengikuti tes urine yang digelar secara mendadak,
BLITAR - Sebagai upaya pencegahan agar porsenil Satpol PP sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda) bersih dari narkoba, Pemkot Blitar melalui Badan Narkotika Kota Blitar melakukan tes urine secara mendadak kepada ratusan personil Satpol PP.  Dalam tes urine yang dilakukan,  di Balai Kota Kusuma Wicitra tersebut, diikuti 220 personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Blitar. Tidak hanya stafnya saja, namun sekretaris dan juga Kepala Satpol PP juga ikut ditest urine.

Wakil Wali Kota Blitar, Santoso, usai pelaksanaan test urine mengatakan, test urine tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan agar aparat Satpol PP sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda) bersih dari narkoba. Untuk itu para personil Satpol PP ditest urine terlebih dahulu sebelum nantinya test urine tersebut juga akan dilakukan kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota Blitar.  "Ya kan lucu jika penegak peraturannya saja jadi pengguna bahkan pengedar makanya ini kita test sebagai upaya kita untuk mengantisipasi," kata Santoso kepada wartawan, Senin (19/9).

Lebih lanjut Santoso menyampaikan, test urine yang dipimpin langsung kepala Satpol PP, sekaligus Kepala Badan Narkotika Kota Blitar, Haryanto tersebut dilaksanakan secara mendadak. Sebelumnya ratusan personil Satpol PP tidak mengetahui akan dilakukan test urine. Mereka hanya diberitahu akan ada pengarahan dari Wali Kota. Pengetesan dilakukan kepada anggota Satpol PP pria maupun perempuan, tua maupun muda tanpa kecuali. Meski kaget, para anggota Satpol PP itu mengikuti tahapan pengetesan. "Berdasarkan instruksi dari pak wali memang ini dilakukan mendadak," imbuhnya.

Santoso menambahkan, hasil test urine sendiri, tidak bisa diumumkan kepada wartawan. Pasalnya meskipun dalam test urine tersebut ada yang terindikasi menggunakan narkotika, namun masih perlu dilakukan penelusuran. Apakah yang bersangkutan benar-benar menggunakan narkotika, ataupun sedang melakukan pengobatan karena menderita penyakit tertentu. "Kita tunggu hasilnya lalu kita laporkan ke pak wali untuk mengambil tindakan selanjutnya," terang Santoso.

Sementara itu Kepala Satpol PP Kota Blitar, Haryanto mengatakan, dalam pelaksanaan test urine tersebut ada 7 personil yang tidak mengikuti. 2 diantaranya memang cuti karena sakit, dan 5 diantaranya tidak datang karena alasan yang tidak jelas. Namun setelah dihubungi kelima personil Satpol PP tersebut bersedia datang dan melakukan test urine. "Yang tidak datang tanpa keterangan itu tadi ternyata ada keluargaya yang meninggal dan ada yang sedang sakit, namun setelah kita hubungi mereka bersedia datang diakhir pelaksanaan test urine," kata Haryanto.

Di tempat yang sama Duwi, anggota Satpol PP Kota Blitar saat dikonfirmasi membenarkan test urine tersebut dilakukan secara mendadak. Sebelumnya dia dan rekan sesama Satpol PP hanya diberi undangan untuk diberikan pengarahan oleh Wali Kota. Namun meskipun dilakukan secara mendadak dia mengaku siap dan menanggapi positif test urine tersebut. "Sebelumnya memang tidak ada pemberitahuan untuk test urine, kita hanya diberitahu jika akan ada pengarahan dari pak walikota," jelas Duwi. (dro)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement