BONDOWOSO –
Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sudah berkembang dengan
sangat pesat, untuk mengikuti perkembangan zaman ini, jalan satu-satunya adalah
dengan pendidikan. Pendidikan yang akan mengajarkan dan menuntun kita dalam
pengetahuan atau mengetahui satu hal. Dengan pendidikan kita bisa mengetahui
mana yang baik dan mana yang buruk yang bisa diteladani atau ditiru dari
berbagai sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang.
Dengan pendidikan jugalah kita bisa berorientasi ke
depan, kita bisa menciptakan segala sesuatu, misalnya ilmu pengetahuan dan
teknologi maupun budaya lebih baik dan lebih sempurna dari yang ada seperti
saat dahulu dan saat sekarang ini.
Bahkan saat ini, tidak hanya pendidikan formal saja
yang memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan. Pendidikan Non formal
juga menmpunyai peran dalam mewujudkan kwualitas pendidikan, salah satunya
dengan adanya peningkatan kompetensi dan profesionalisme tenaga pengajar pada
lembaga pendidikan swasta.
Seperti halnya SMA swasta di Kabupaten Bondowoso,
SMA Nurul Ma’rifa yang menggelar Workshop penyusunan perangkat pembelajaran,
penilaian dan buku saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk para
guru yang mengajar di SMA Swasta.
Selain
untuk meningkatkan kwualitas pendidikan swasta, workshop tersebut juga
bertujuan agar para guru bisa lebih tertib dalam administrasi.
Untuk sekolah swasta yang telah terakreditasi,
diharapkan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah negeri dan mampu berdiri
sendiri. Jadi para guru wajib membuat perangkat pembelajaran yang di dalamnya ada
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tutur Kepala Sekolah SMA
Nurul Ma’rifah, Hadi Joko Dwisanto.
Menurutnya, wirkshop untuk SMA swasta yang telah
terakreditasi baru pertama kali ini digelar di Kabupaten Bondowoso. Pada tahun ini baru 2
sekolah yang meyediakan tempat untuk mengadakan workshop seperti ini. Untuk
sekolah lainnya, tergantung pada pihak sekolahnya masing-masing, imbuhnya. Ditanya lebih lanjut
tentang bagaimana mengetahui guru yang telah mempunyai perangkat pembelajaran
atau belum, beliau menjelaskan bahwa para guru diwajibkan untuk menyetor
berupa1 bendel perangkar pembelajaran selama 1 semester kepada pihak sekolah.
Workshop tersebut
dihadiri oleh 4 SMA swasta diantaranya SMA Nurul Ma’rifah, SMA Darul Fikri, SMA
Islam Assyuhada dan SMA Islam Nurul Hidayah. Diharapkan dengan bergabungnya
4 SMA Swasta dalam workshop ini, ada ide-ide dan inovasi-inovasi dari para guru
setelah dilakukan evaluasi atau super visi dari sekolah dan pengawas,
pungkasnya. (Tok/Hen)