Bantuan APBN-P Rp 30 Milyar Diduga Buat Bancakaan

SAMPANG - Sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Pengawal APBN-P (GPA) mempertanyakan dana APBN-P 2016 Rp 30 milyar terus menjadi sorotan banyak kalangan di Kabupaten Sampang. Setelah dewan sempat mempersoalkan karena tidak pernah dibahas di DPRD Sampang, kali ini masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Pengawal APBNP, melakukan aksi turun jalan, Rabu (14/12/2016) Mereka mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut dugaan dana tersebut yang diduga dibuat bancakan oknum.

Toni Mordiwanto, Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Sampang saat menemui massa pengujuk rasa, menegaskan sejak awal pihaknya tidak pernah mengusulkan dana Rp.30 miliar tersebut untuk irigasi, namun karena pertimbangan khawatir pemkab terkena sanksi dan tidak mendapatkan bantuan APBN kedepan, sehingga bantuan APBN-P tersebut diterima, terangnya.

Sementara itu, Koordinator aksi Hairus Zaman, mempertanyakan bantuan APBNP Rp.30 miliar yang diduga dibuat bancakan oknum yang tidak bertanggung jawab, dengan modus dipecah kegiatannya menjadi 150 kegiatan dengan anggaran masing-masing kegiatan Rp.200 juta. Pengunjuk rasa menduga hal ini guna menghindari teknis lelang, kuat dugaan dana tersebut sarat dengan penyimpangan. Oleh sebab itu, pihaknya berharap penegak hukum melakukan pengusutan tuntas pengguna anggaran tersebut,teriak korlap aksi. 

Aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan gerakan pengawal APBNP tersebut, dilakukan di 4 kantor sekaligus di Kabupaten Sampang dengan isu yang sama, di antaranya; di kantor Bapedda, DPRD, PU Pengairan dan kantor Kejaksaan Negeri Sampang.Dalam aksi ini tidak lepas dari pengawalan Polisi agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.(din)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement