SURABAYA
NEWSWEEK- Setelah dilakukan kroscek dilapangan, oleh Dirut
PDAM Surya Sembada Mujiaman Sukirno menjelaskan bahwa kerugian air yang hilang
mencapai Rp 300 Miliar atau 33 persen per- tahun, penyebabnya adalah meteran
air 90 persen pemicu kerugian.
“Pemicu kerugian biangnya sudah ketemu, .hampir 90
persen meter pelanggan yang saya periksa acak selama seminggu ini menunjukkan
kondisi yang rusak.,” tandasnya Mujiaman via selulernya.
Hampir semua kawasan mengalami problem yang sama,
hingga menimbulkan tingginya tingkat hilangnya air PDAM, dari hasil pantauannya
di Rungkut, sebanyak 70 pelanggan utama PDAM mengalami meter air rusak dan
belum pernah diganti sama sekali.
“Di
Rungkut saja saya sudah menemukan data 70 pelanggan seumur hidup-nya meter
rusak tidak diganti. Itu dalam satu jalan saja,” ujarnya.
Senin
(2/4/2018), seluruh direksi dan manager PDAM untuk melakukan inspeksi mendadak
( sidak ) meter air di Rungkut kawasan Surabaya Industrial Estate Rungkut
(SIER), Jl. Rungkut Industri dan Jl. Brebek
Industri.
Manajer Humas PDAM Surya Sembada, Agus Subagyo
menjelaskan, kegiatan ini untuk memberi masukan kepada, seluruh manajeman atas
permasalahan yang terjadi di pelanggan PDAM khususnya pelanggan potensial.
“Lokasi yang akan dituju yakni SIER. Setelah
pengecekan, nanti, akan segera dilakukan evaluasi untuk mengambil
langkah-langkah strategis perusahaan,” kata Agus
Menurut Agus Sudibyo, kalau sidak itu
atas instruksi langsung dari Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada,
Mujiaman.
“Kalau melihat data pelanggan yang potensial, kawasan ini,
termasuk dalam kategori pelanggan premium. Tapi kok pemakaian air yg tertera di
meteran sedikit,” kata Agus Sudibyo.
Sidak dilakukan terhadap 18 titik lokasi, yang diantaranya di
kawasan ruko Jl.Rungkut Industri dan kawasan Rungkut Industri 2 di Jl.Brebek.
Saat sidak di kawasan ruko, para petugas dan manajer itu
menemukan fakta, kalau ruko itu belum ada aktivitas karena, masih dalam proses
penyelesaian pembangunan.
“Ternyata betul di lokasi ini pemakaian air sedikit, karena
lokasinya masih dalam tahap pembangunan jadi belum ada aktifitas” ujar Agus.
Sedangkan, di kawasan Rungkut Industri 2 terindikasi karena,
alat meter yang macet. Tapi perlu dilakukan pengecekan langsung untuk
memastikannya, dengan mengetahui jenis pabriknya, atau usahanya yang
berpengaruh pada pemakaian air.
“Di Rungkut Industri 2 ada informasi kalau meteran macet,
padahal mereka ini pelanggan lama yang sudah terhitung meteran airnya,” lanjut
Agus.
Kondisi itu yang membuat Dirut PDAM memberikan atensi, dengan
menurunkan para manajernya. Supaya segera diketahui kendalanya, lalu dicarikan
solusi agar, secepatnya dilakukan penggantian terhadap meteran yang rusak itu.
Agus mengatakan, meteran yang rusak bisa mengakibatkan
kehilangan air yang kemudian menjadi kerugian bagi PDAM.
“Losses air per tahun rata-rata 27 persen sampai 28 persen yang
nilainya mencapai milyaran rupiah,” tegas Agus Sudibyo. ( Ham )