Surabaya
NewsWeek - Duta Besar Perancis
Jean Charles Berthonnet menawarkan kerjasama keamanan kepada Pemerintah Kota
(Pemkot) Surabaya, pasca bom yang terjadi di tiga rumah ibadah dan kantor
Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu.
Peluang kerjasama tersebut mengemuka ketika
Jean Charles Berthonnet beserta jajaran diterima Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini bersama Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar (Kombes) Pol Rudi
Setiawan di ruang kerja wali kota.
Pertama-tama, Duta Besar Perancis Jean Charles
Berthonnet mengucapkan belangsungkawa kepada Wali Kota Risma dan Kapolrestabes
Surabaya Rudi Setiawan atas kejadian bom yang terjadi beberapa waktu lalu di
Surabaya.
“Ini bentuk solidaritas dan kepeduliaan kita
terhadap Surabaya,” kata Jean seusai acara.
Lebih lanjut, Jean menawarkan kerjasama kepada
Pemkot Surabaya terkait keamanan utamanya penanggulangan terorisme. Menurutnya,
penting untuk melihat secara spesifik kerjasama dalam menanggulangi aksi
terorisme. Pasalnya, Dirinya juga ingin meningkatkan keamanan dan menciptakan
kenyamanan bagi kota maupun warga Surabaya sendiri.
“Selain itu kami juga ingin menunjukkan bahwa
Perancis memiliki kepeduliaan serta memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi
terhadap Surabaya,” terangnya.
Bahkan, dirinya beserta rombongan turut
mengunjungi gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di kawasan Ngagel Madya untuk
melihat kondisi disana pasca bom secara langsung. “Kami ingin memberikan
dukungan kepada masyarakat dan umat yang ada di sana,” ungkapnya.
Mendengar penjelasan Dubes Perancis tersebut,
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan terima kasih atas kepeduliaannya
kepada Kota Pahlawan. Wali Kota Risma pun menjelaskan berbagai macam upaya yang
sudah dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan terorisme dengan cepat.
Salah satu caranya melakukan pemulihan pasca
bom kepada anak anak yang mengalami traumaticpasca
bom. “Sampai saat ini kami tetap melakukan penjagaan di sekolah bersama
kepolisian dan TNI,” ungkapnya.
Terkait kerjasama keamanan, Wali Kota Risma
akan segera membicarakan lebih dalam bersama Porestabes Surabaya dan Kepolisian
Perancis untuk mengantisipasi teroris di
Surabaya. “Kita tunggu dan bicarakan
kelanjutannya dengan Kepolisian Perancis,” ujarnya.
Hal senada juga
disampaikan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan yang menyambut baik kerjasama di bidang keamanan bersama
negara Perancis utamanya pengamanan terorisme. Menurutnya, sisi
keamanan Kota Surabaya dalam menanggulangi teroris hampir sama dengan Perancis.
Artinya, pasca kejadian, pihak kepolisian terus melakukan investigasi dan
menangkap para pelaku yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme.
“Hal ini masih terus
berjalan dan saat ini situasi warga dan Kota Surabaya sudah kembali normal
serta tingkat kewaspadaan masyarakat berangsur-angisr membaik,” terangnya.
Sementara itu,
Direktur IFI Surabaya Benoit Bavouset menambahkan, Surabaya dan Perancis juga
menjalin kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan. Saat ini, kata Benoit,
Institut Perancis telah mengenalkan kebudayaan dan pendidikan bahasa Perancis
bersama seniman Surabaya.
“Juli 2018, kami akan
memutar film tentang wajah Surabaya yang toleran garapan sineas film Surabaya
dengan mengundang dubes Perancis serta wali kota Risma,” tuturnya.
Adapun jalinan kerjasama lain
yang dibangun kedua negara terkait transportasi. Untuk ide transportasi
sendiri, Benoit ingin terlibat pada pembangunan transportasi massal di
Surabaya. Sebab, kata dia, perusahaan perancis telah berpartisipasi
pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta.
“Kami sangat senang apabila
dapat berpartispasi dalam pembangunan transportasi massal di Surabaya,” ungkap
pria kelahiran Argenton-Surcreuse, Perancis Tengah itu. ( Ham )