SURABAYA - Diilhami oleh
tiga orang jurnalis yang pernah berkiprah sebagai wartawan Koran
Mingguan, Surabaya Minggu tahun
1980-an, yaitu- Beny Suwandono, Dominikus Layn (Domi) dan Bachtiar Utomo, pada
pertengahan bulan Nopember 2007 dengan modal yang terbilang cekak alias
pas-pasan untuk sekedar bisa terbit berdirilah SKM Soerabaia NEWSWEEK yang pada tanggal 19 November genap berusia 12
tahun.
12 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Soerabaia
Newsweek untuk menjadi surat kabar mingguan yang dalam perjalanannya mengalami
banyak tantangan di era teknologi informasi yang semakin pesat. “ Saya tidak menyangka, bahwa koran yang saya tangani
tersebut masih dapat bertahan ditengah-tengah era persaingan bebas (free fight liberalation) pada media
cetak maupun elektronik, “ ungkap Bachtiar Utomo dalam sambutannya selaku
pemimpin Redaksi Soerabaia Newsweek
di acara peringatan HUT Soerabaia
Newsweek ke -12 yang diadakan di
Hall Great Diponegoro Hotel Surabaya, Selasa (19/11).
Pada pertengahan tahun 2015, SKM Soerabaia NEWSWEEK mempunyai
portal online: www.surabayanewsweek.com yang
dilakukan secara terbatas dan belum semua personil media ini dapat bergabung
untuk dimasukkan dalam jaringan media online kala itu. Namun saat ini portal online inilah yang
menjadikan SKM Soerabaia Newsweek
dapat mengimbangi kemajuan teknologi informasi agar konten berita bisa diakses
oleh pembaca setiap saat dimana saja berada dengan mengakses media online www.surabayanewsweek.com
melalui gadget yang mereka genggam, dan hampir semua biro yang ada sudah tergabung
dalam portal online Surabaya Newsweek.
Hadir dalam peringatan HUT Soerabaia
Prof.Dr.Sadjijono (Guru besar Fak.Hukum Universitas Bhayangkara Surabaya,
H.Yousri Nur Raja Agam (Wartawan senior,mantan Dewan Kehormatan PWI Jatim),
Saiful Arief (Ketua DPD LPKAN / Lembaga
Pengawas Kinerja Aparatur Negara) Jatim,Hartanto Buchori (Ketua Umum PJI/
Persatuan Jurnalis Indonesia) .
Dalam sambutannya Prof.Dr. Sadjijono
menyampaikan , 12 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Soerabaia Newsweek bisa bertahan hingga saat ini hanya karena
kegigihan dan komitmen dari pemimpin redaksi dan biro-bironya lah yang bisa
mempertahankan surat kabar mingguan ini tetap eksis ditengah persaingan era
digital saat ini.
Saiful Arief selaku Ketua DPD LPKAN (
Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara) selama ini sering melakukan kerjasama
dengan Soerabaia Newsweek dalam
melakukan fungsinya di tengah masyarakat. “ Untuk itu kami sebagai Lembaga
Pengawas Kinerja Aparatur negara kedepannya sangat berharap agar kerjasama ini
tetap terjalin” Ujarnya.
Usai sambutan demi sambutan, seperti
tahun sebelumnya pada peringatan HUT Soerabaia
Newsweek yang ke 12 ini diserahkan
pula santunan kepada anak yatim piatu yang diserahkan oleh Prof.Dr.Sadjijono
dengan lantunan lagu Ayah. Suasana haru dengan isak tangis anak yatim saat lagu
Ayah di lantunkan mengundang derai
airmata para undangan.
Pada kesempatan ini Ketua Umum Persatuan
Jurnalis Indonesia (PJI) memberikan penghargaan
kepada Pemimpin Redaksi Bachtiar Utomo sebagai orang yang telah membantu
pemerintah turut serta selama 12 tahun dalam mencerdaskan bangsa melalui SKM Soerabaia Newsweek.
![]() |
Wartawan Terbaik Soerabaia Newsweek dari Ki-Ka Vola D Zebua (Kabiro Blitar),Warjito (Kabiro Jombang), Hamid Arifin (Kabiro Surabaya). Bahtiar Utomo (Pimred). |
Sebagai perusahaan media yang
professional Managemen perusahaan juga
member apresiasi kepada Kabiro dan wartawan didaerah yang berprestasi
dalam melaksanakan peranannya sebagai kabiro didaerah. Pada tahun ini wartawan
terbaik diraih oleh Hamid Arifin (Kabiro Surabaya), Warjito (Kabiro Jombang),
Vola D Zebua,ST (Kabiro Blitar Raya)
Saat ini kelembagaan, badan hukum PT
Media Perkasa Utama hanya satu bidang usaha, pers/media massa melalui notaris
Roma Panjaitan SH dan sudah didaftarkan pada Kemenkum HAM RI dan diteruskan
pada Dewan Pers. PT tersebut yang juga menaungi online:www.surabayanewsweek.com. Hal ini lah yang menjadikan SKM Soerabaia
Newsweek dapat menjalin kerjasama/kemitraan advertorial dengan pemerintah
daerah dimana saja.
Mengutip (Soerabaia
Newsweek 10/12/2015) “Dalam perkembanganya pola manajemen
partisipatoris yang dijalani ditambahi kata Spritual (doa). Rasionalitas belum
menjamin kesuksesan sebuah usaha, telah banyak contoh sebuah usaha yang
semata-mata hanya mengandalkan rasionalitas banyak menemui kendala dan hambatan
yang akhirnya harus gulung tikar karena tidak mampu menghadapi persaingan. Secara
teori atau menggunakan rasionalitas atau logika, usaha yang kita jalani selama
ini mustahil mampu dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Hal ini berkat Rahmat
Tuhan Yang Maha Esa.” Seperti yang pernah dituliskan Bachtiar
Utomo.Dirgahayu Soerabaia NEWSWEEK.
(VDZ)