PT. DLU Jamin Kelancaran Armada Angkutan Laut Mudik Lebaran 2024

 

SURABAYA – PT. Dharma Lautan Utama (DLU) menjamin kelancaran  armada kapal lautnya bahwa layanan khusus angkutan Lebaran 2024/1445 kepada masyarakat. Hijriah telah dilakukan dengan baik untuk semua lintasan dalam kondisi aman. Bahkan, kesiapan 48 armada telah diantisipasi tidak ada yang masuk dock pada momen ini sebab semuanya sudah dipersiapkan jauh hari dalam perawatan berkala terhadap semua kapalnya.

Direktur Utama PT. Dharma Lautan Utama (DLU) Erwin H Poedjono menyebut, menghadapi angkutan lebaran tahun 2024 ini pihaknya telah melakukan persiapan dengan matang mempersiapkan dari jauh-jauh hari sebelumnya dari bulan Januari 2024 melalui rakor dan evaluasi bersama semua cabang guna menjamin kelancaran angkutan mudik lebaran, dan memastikan bahwa semua armada kapalnya  laik laut tidak ada yang docking.

“Semua kondisi armada kapal dalam kondisi siap beroperasi untuk melayani baik lintas panjang dengan 21 armada, lintas pendek 22 armada. Dan 5 armada kapal untuk lintasan perintis,” katanya kepada wartawan disela acara buka bersama media, Keluarga Tarung Derajat, IPSI di Hotel Grand Mercure Mirama, Surabaya, Selasa (2/4/2024).

Erwin menyebut, salah satu program dari PT. DLU adalah mengimbau para pemudik untuk mudik lebih awal tidak menumpuk pada hari mendekati lebaran dengan pola yang kita gunakan memberikan harga tiket yang bervariasi.

“Seperti, kalau tiga minggu sebelum hari H itu disconya sekian, nanti mendekati sekian, dan dekat dengan hari, harga tiket akan kembali normal, atau bahkan sedikit ada tuslah. Alhamdulillah berjalan setelah lima hari puasa ada sedikit peningkatan arus mudik,” katanya.

Erwin juga mengaku senang, dan berharap ini bisa berlanjut terus karena biar bagaimana pun kalau namanya angkutan lebaran, keterbatasan moda transportasi pasti terjadi yang ujungnya terjadi penumpukan atau bahkan sampai tidak terangkut. “Alhamdulillah, seperti tahun lalu kita bisa melaksanakan itu dengan baik,” ungkapnya.

Bahkan, seperti digambarkan Kementerian perhubungan yang memprediksikan akan terjadi peningkatan hingga 15 persen penumpang mudik hingga -3 lebaran, pihaknya sangat siap dalam pelayanan bagi masyarakat yang memilih angkutan laut.

“Kesiapan layanan dan antisipasi lonjakan angkutan penumpang dan kendaraan antara pulau maupun kesiapan Supply Logistik melalui armada angkutan penumpang dan Ro-Ro dipastikan berjalan dengan baik bagi pengguna jasa,” tandas Erwin.

Di tempat yang sama, Bambang Haryo Soekartono (BHS) Pengamat Transportasi yang sekaligus selaku Penasehat PT DLU mengatakan, seperti yang disampaikan Dirut tadi, yang dilakukan Dharma Lautan adalah bagaimana mengajak masyarakat untuk mudik tidak bersamaan agar tidak terjadi penumpukan yang akhirnya ada yang tidak kebagian kursi, sehingga disini ada kebijakan dari DLU memberikan tarif discon murah pada jauh hari sebelum hari H.

“Berikutnya kebijakan daripada pemerintah, liburnya itu jangan bersamaan. Sekarang ini kan sudah ada kebijakan liburnya diperpanjang 10 hari. Memang Indonesia ini yang paling panjang liburnya, di Arab aja 4 hari, di Malaysia Cuma 2 hari. Tapi karena transportnya belum memadahi, terutama transportasi publik, infrastrukturnya juga belum memadahi serta manajemen pengaturannya tentu akan terjadi kepadatan kalau mereka bersama-sama,” ujarnya.

“Saya mohon agar tidak bersamaan atau pemerintah betul-betul mengatur waktu mudik daripada masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), Khoiri Soetomo mengatakan, untuk angkutan mudik lebaran tahun ini diprediksi alami kenaikan 15 persen seperti yang sudah disampaikan oleh pemerintah itu untuk semua moda, baik angkutan jalan, kereta api, udara laut diperkirakan dari tahun lalu sebanyak 123 juta akan tembus 170 juta sekian.

“Artinya 70 persen dari jumlah penduduk indonesia melakukan mobilisasi pada waktu akan lebaran. Baik angka itu kita yakini atau tidak, nyatanya memang ada peningkatan yang luar biasa,” sebutnya.

Khoiri Mengaku, dari tahun-ketahun industri angkutan penyeberangan nasional dibawah Gapasdap secara umum senantiasa dapat memenuhi ketersediaan kapal penyeberangan, apalagi pada momen angkutan lebaran. Namun kenyataannya, siapnya armada penyeberangan tidak diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur yang memadahi.

“Yang terjadi, mindset masyarakat itu secara tidak sadar seolah-olah di format dialihakan seakan terjadi kekurangan kapal atau moda transportasi,” akunya.

Namun Khoiri dengan tegas menyatakan, saya berstetmen secara resmi bahwa angkutan penyeberangan di Indonesia itu tidak terjadi kekurangan kapal, yang ada adalah kelebihan kapal atau over supply.

Contoh, hampir disemua moda transportasi lintasan penyeberangan komersial itu kapal-kapal tidak ada yang bisa beroperasi lebih dari 50 persen dalam satu bulan. Artinya selalu dibawah 15 hari.

“Yang kurang adalah infrastruktur dermaganya, baik sandarannya maupun alur serta sistem manajemen trafiknya. Ini yang menurut saya sangat penting, itu yang pertama kami mohon kepada pemerintah jangan setiap tahun memformat seolah terjadi kekurangan kapal,” keluh Khoiri.

“Sebenarnya karena ketidak siapan pengelolah pelabuhan PT ASDP untuk menyiapkan sarana dermaga,” ungkapnya. (fr)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement