Surabaya, Newsweek - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya telah melaksanakan pelatihan dan pendampingan pengelolaan Bank Sampah Unit (BSU) di RW 05 Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Acara yang diadakan di Balai RW setempat ini menjadi klimaks dari program yang telah dilaksanakan sejak September 2025. Ketua tim PkM adalah Alvy Mulyaning Tyas, SE., MM., dan anggotanya terdiri dari Prof. Dr. Sri Utami Ady, SE., MM., Shanty Ratna Damayanti, SE., M.Si., Achmad Choiron, S.Kom., M.T., dan Jajuk Suprijati, SE., MM., serta didukung oleh tiga mahasiswa Unitomo yang berperan sebagai asisten pelatih dan pendamping lapangan. Program yang didanai oleh DIPA Unitomo 2025 ini dimulai dari hasil survei lapangan yang mengindikasikan partisipasi warga yang rendah, kurangnya pendidikan lingkungan, dan pencatatan transaksi bank sampah yang masih dilakukan secara manual dan berpotensi kesalahan.
Dalam pelatihan yang dihadiri oleh 20 orang, termasuk pengurus mitra BSU, kader lingkungan, dan warga aktif, tim memberikan informasi mengenai metode komunikasi yang efektif serta strategi sosialisasi agar pendidikan tentang pemilahan sampah dapat disampaikan dengan lebih efisien. “ Bersama dosen dari berbagai program studi dan mahasiswa, kami memberikan pelatihan mengenai metode komunikasi dan strategi sosialisasi kepada pengurus agar dapat berbagi pengetahuan tentang pemilahan sampah dengan cara yang efektif. Peserta juga mendapatkan media kampanye seperti banner dan video edukasi untuk mendukung penyuluhan yang berkelanjutan,” kata Alvy Mulyaning Tyas.
Ia menambahkan bahwa inovasi utama dari kegiatan ini adalah penggunaan aplikasi bank sampah yang berbasis Google AppSheet, yang memungkinkan pencatatan setoran, penghitungan saldo, dan pembuatan laporan bulanan secara otomatis melalui perangkat seluler. “ Dengan adanya digitalisasi ini, kami berharap dapat meningkatkan transparansi, efisiensi administrasi, dan kepercayaan warga terhadap pengelolaan bank sampah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unitomo, Prof. Dr. Nur Sayidah, mengungkapkan penghargaan terhadap usaha tim dalam menyatukan teknologi dengan pemberdayaan masyarakat. “ Saya berharap sistem digital yang telah dikembangkan ini dapat menjadi contoh bagi BSU lain di Desa Betiting maupun daerah Gresik, sehingga pengelolaan bank sampah dapat dilakukan dengan lebih efektif, transparan, dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan tekad Unitomo untuk tetap menjadi Kampus Berdampak,” kata Prof. Nur Sayidah.
Dampak positif kegiatan ini juga dirasakan langsung oleh warga. Ibu Nungky, yang merupakan perwakilan mitra dan pengurus BSU Anggrek Desa Betiting, menyampaikan rasa terima kasihnya atas manfaat program tersebut. “ Pelatihan dan penggunaan digital yang diberikan oleh tim Unitomo benar-benar memberikan bantuan kepada kami. Saat ini, pencatatan lebih teratur, setoran warga dapat langsung diperiksa di ponsel, dan manajemen berlangsung lebih cepat,” jelasnya dengan semangat. Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja pengurus, tetapi juga membangkitkan kesadaran warga untuk memilah sampah sejak dari rumah. “ Kami berharap pendampingan seperti ini bisa terus berlanjut, karena manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat,” tutupnya. (Kris)


.jpeg)
