![]() |
| Dosen dan Mahasiswa UPNVJT gelar kegiatan edukatif di SDN 221 Gresik |
Kegiatan edukatif bertajuk “TANGGUH” (Tangan Bersih, Tubuh Sehat, Hati Peduli) yang digelar dosen dan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) di SDN 221 Gresik berhasil mencuri perhatian. Melalui pendekatan interaktif dan menyenangkan, kegiatan ini menanamkan nilai-nilai hidup bersih, sehat, dan peduli lingkungan kepada anak-anak usia dini.
Dosen pembimbing kegiatan, Herlina Suksmawati, makna “TANGGUH” mencerminkan semangat ketahanan dalam menghadapi tantangan kesehatan dan lingkungan. “Kami ingin anak-anak memahami bahwa ketangguhan tidak hanya berarti kuat secara fisik, tetapi juga memiliki hati yang peduli dan tanggung jawab sosial. Sehat itu harus dimulai dari hal sederhana, seperti mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri,” ujarnya.
Kegiatan ini juga berangkat dari keprihatinan atas masih rendahnya kebiasaan mencuci tangan yang benar di kalangan siswa sekolah dasar. “Dari hasil pengamatan, masih banyak anak yang mencuci tangan hanya dengan air tanpa sabun. Padahal, ini sangat penting untuk mencegah penyakit menular seperti diare dan ISPA,” tambah Herlina.
Dalam kegiatan ini, para siswa diajak mempraktikkan langsung cara membuat hand sanitizer alami dari bahan-bahan lokal seperti jeruk nipis dan daun sirih. Jeruk nipis memiliki sifat antiseptik alami, sementara daun sirih mengandung senyawa eugenol dan kavikol yang efektif melawan bakteri.
“Produk hand sanitizer di pasaran umumnya berbasis alkohol, yang bisa membuat kulit anak iritasi. Karena itu, kami memperkenalkan alternatif alami yang aman dan bisa dibuat sendiri di rumah,” jelas Herlina.
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan ke sekolah lain. “Kami ingin nilai ‘TANGGUH’ menjadi gerakan yang berkelanjutan. Anak-anak adalah agen perubahan kecil yang bisa membawa dampak besar bagi kesehatan masyarakat di masa depan,” tegasnya.
Dengan semangat “Tangan Bersih, Tubuh Sehat, Hati Peduli”, kegiatan ini tak hanya mengajarkan cara membuat hand sanitizer, tetapi juga menanamkan sikap tangguh, mandiri, dan peduli terhadap lingkungan — karakter penting bagi generasi muda yang sehat dan berempati.
Sementara itu, Ketua panitia kegiatan, Nofitri Rahmadani, mengatakan bahwa konsep kegiatan ini dirancang agar anak-anak bisa belajar sambil bermain. “Kami ingin edukasi ini tidak terasa seperti pelajaran di kelas. Mereka kami ajak mencampur bahan, mengaduk, dan memberi aroma jeruk pada hasilnya. Anak-anak senang sekali karena bisa membawa pulang hand sanitizer buatan mereka sendiri,” katanya.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan kreativitas dan rasa ingin tahu anak. “Kami ingin menanamkan pada mereka bahwa menjaga kebersihan itu penting, tapi bisa dilakukan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan,” tambah Nofitri.
Kegiatan berlangsung dalam dua sesi dengan total 60 peserta. Setiap sesi diawali dengan briefing panitia sejak pukul 06.30 dan dilanjutkan pembukaan acara pukul 07.30. Anak-anak tampak antusias mengikuti setiap instruksi dan bersemangat saat mencoba membuat produk mereka sendiri.
( Penulis: Herlina Suksmawati )

