Surabaya Newsweek - Dunia
transportasi Surabaya patut berbangga. Pasalnya, Terminal Purabaya dinobatkan
sebagai yang terbaik dalam penganugerahan Wahana Tata Laksana (WTL) Kebersihan
tahun 2013. Penghargaan diserahkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan
Darat Kementerian Perhubungan RI, Suroyo Alimoeso kepada Kepala Dinas
Perhubungan (Dishub) Surabaya, Eddi, di Semarang, Rabu (19/6) malam.
Prestasi yang diraih terminal penumpang tipe A itu semakin menambah
panjang deretan penghargaan di bidang transportasi. Sebelumnya, Kota Pahlawan
berhasil meraih Wahana Tata Nugraha (WTN) untuk kali ke tujuh belas pada Mei
2013. “Sekitar dua tahun lalu, Terminal Tambak Osowilangoen (TOW) juga mendapat
penghargaan sebagai terminal terbersih se-Indonesia dari Kementerian Lingkungan
Hidup,” kata Eddi.
WTL pertama kali diselenggarakan Kementerian Perhubungan tahun ini. Tujuan
utamanya untuk memantau penyelenggaraan dan pengelolaan kebersihan terminal
penumpang. Dalam pelaksanaannya, ada sepuluh terminal tipe A yang dimonitor tim
penilai. Diantaranya, Terminal Purabaya (Surabaya), Indihyang (Tasikmalaya),
Arjosari (Malang), Leuwi Panjang (Bandung), Tirtonadi (Solo), Kalideres dan
Lebak Bulus (DKI Jakarta), Purwokerto (Banyumas), Giwangan (Jogjakarta), serta
Terpadu Merak (Cilegon).
Penilaian kebersihan lingkungan kerja terminal dilaksanakan dengan
melakukan pengamatan pada sejumlah sarana dan prasarana terminal. Termasuk di
dalamnya, kriteria tentang kondisi sampah secara umum, sarana pewadahan,
pengumpulan sampah, pengolahan dan edukasi kebersihan terminal.
Eddi mengatakan, kondisi kebersihan terminal dipantau secara acak selama
setahun belakangan. Beberapa kali, tim penilai mendatangi terminal yang
terletak di perbatasan Surabaya-Sidoarjo itu. Kunjungan sengaja dilangsungkan
tanpa pemberitahuan lebih dulu untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
Hasilnya, Terminal Purabaya berada pada urutan teratas dalam pengumpulan poin.
Disusul Terminal Lebak Bulus dan Giwangan masing-masing di posisi kedua dan
ketiga.
Kendati berhasil menorehkan prestasi moncer,
tidak lantas membuat Dishub Surabaya berpuas diri. Eddi mengaku pihaknya masih
terus mengembangkan Terminal Purabaya demi kenyamanan para penumpang. Salah
satunya dengan menggagas sistem ticketing
elektronik.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pemanfaatan teknologi untuk pembelian tiket
bus itu dimaksudkan untuk memudahkan calon penumpang yang hendak bepergian
melalui terminal. Jadi, nantinya, pemesanan tiket bisa dilakukan secara online.
“Calon penumpang bisa mengetahui trayek, kapasitas dan jenis bus, serta
membeli tiket secara online. Sekarang sudah mulai dirintis sistemnya. Tinggal
proses pemantapan dengan perusahaan bus. Rencananya, tahun depan sudah bisa
dioperasikan,” beber Eddi. ( ham )