Biaya Korban Keracunan Massal Ditanggung Pemkab Kapuas

KUALA KAPUAS - Seluruh korban keracunan masal yang merupakan Kejadian Luar biasa (KLB), secara bertahap pulang ke rumah masing-masing. Mulai Kamis (4/5) pagi sudah 10 orang pasien dipulangkan ke rumah mereka. Kemudian menjelang sore bertambah dengan jumlah total 48 orang. Sementara sisanya 4 orang lagi masing dalam rawatinap di RSUD dr H Soemarno Kualakapuas.

Plt Direktur RSUD dr H Soemarno dr Agus Waluyo yang ditemui mengatakan, pada Kamis (4/5) pagi semua kondisi korban keracunan masal sudah 90 persen membaik. Dari hasil pendataan petugas rumah sakit, mulai Kamis pagi sekitar pukul 09.00 Wib sudah pulang dan mereka diantar menggunakan mobil ambulan dan mobil balakar ke rumah masing-masing.

Ditambahkannya, untuk jumlah total warga yang mengalami keracunan masal ada 139 orang, terbagi dari 49 orang yang dirawatinapkan di RSUD Kapuas dan 90 orang dirawat di Puskesmas Palingkau Kapuas."Kondisi semua pasien pada saat dibawa ke RSUD Kapuas tidak menghawatirkan. Kondisi mereka saat itu muntah, mual dan pusing-pusing saja,"kata dr Agus.

Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat yang membesuk warga keracunan masal di RSUD Kapuas, Rabu (3/5) malam mengatakan, semua biaya korban keracunan ditanggung Pemkab Kapuas. Selain menanggung semua pasien, keluarga yang menunggu juga ditanggung, seperti makan dan minum selama di rumah sakit.

Semnetara Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, melalui Kasi Kefarmasian Kastalani yang ditemui, Kamis (4/5) siang mengatakan, kasus ini terjadi di Desa Tajepan RT3 dan 4, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas Kalteng, Rabu (3/5) petang. Penyebab keracunan sendiri, mereka (korban) makan masak habang dengan ikan ayam. Saat ini, ungkapnya sampel makanan maupun sampel muntahan sudah diambil."Sampel-sampel itu sudah kami kirim ke Balai POM di Palangkaraya,"katanya.

Diceritakannya, keracunan pangan tejadi apabila 2 orang atau lebih mengalami gejala yang sama atau hampir sama setelah menkonsumsi pangan atau suatu makanan. Bisa  di rumah tangga atau pada suatu acara yang lain, seperti pengantenan, selamatan dan pembagian nasi kotak atau bungkus secara masa.

Apabila kejadian seperti ini cepat diketahui dan segera ditangani, maka ini menandakan suatu daerah atau dalam hal ini, dinkes setempat surveillance KLB keracunan pangan sangat bagus dan sudah berjalan sesuai standar."Seringnya KLB keracunan pangan pada suatu daerah, ini bukan berarti daerah tersebut jelek atau kurang bagus menangani makanan. Karena cara pengolahan makanan, cara memasaknya, hampir sama disetiap daerah, namun itu tergantung higiene sanitasi personalnya, ini berarti surveillance KLB nya sudah berjalan,dengan baik termasuk Kapuas,"terangnya.

Keracunan pangan ini seperti bom waktu, kapan saja dan di mana saja bisa terjadi. Karena penyebab keracunan itu ada di mana mana. Seperti mikroba ada di mana mana, di air, di udara, di tanah dan di mana saja. Mikroba ini bisa mengkontaminasi makanan. Namun upaya pembinaan dan pengawasan terhadap masyarakat terutama penyedia makanan tetap terus menerus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kapuas, yakni melalui Promkes, Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP), pengawasan keamanan pangan, sampling pangan, kerja tim, lintas program,lintas sektor, untuk mencegah agar tidak tejadi KLB keracunan pangan atau penyakit akibat pangan. (NATA)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement