Bupati Tanbu Buat Gebrakan Terkait Pencapaian Target Imunisasi Pencegahan MR

BATULICIN - Penyakit Measles Dan Rubella (MR) seakan menjadi ancaman ditengah masyarakat. Dengan demikian dibutuhkan kesadaran pihak orang tua dengan segera mengimunisasikan anaknya agar terhindar dari penyakit membahayakan tersebut.

Demi mengoptimalkan sosialisasi pencegahan terhadap penyakit itu.Bupati Tanah Bumbu  H. Sudian Noor akan membuat gebrakan jemput  bola di tiap Desa.

Melalui gebrakan menuju pencapaian target MR ini tidak cukup mengandalkan pihak Dinas Kesehatan. Pemerintah Daerah akan membuat tim khusus yang melibatkan SKPD  terkait.

"Ditiap Kecamatan dibuat Tim yang di pimpin oleh masing masing Camat. Nantinya mereka ditugaskan melakukan pemetaan dan pendataan terhadap warga yang belum melakukan imunisasi MR untuk anaknya,"

Kata Sudian Noor saat membuka  Evaluasi Pelaksanaan Kampanye Measles Dan Rubella di Mahligai Bersujud Kamis (11/10) Kecamatan Simpang Empat. "Saya yakin target pencapaian imunisasi MR akan tercapai kalau itu kita kerjakan secara keroyokan," ungkapnya.

Tambah Bupati,  peran strategis dalam pencapaian ini adalah Dinas Pendidikan setempat agar melakukan koordinasi dengan pihak sekolah. "Hal ini lebih mudah dilakukan pendataannya, tentunya Kepala Sekolah akan mendata terhadap murid yang belum melakukan imunisasi itu, "terangnya.

Dalam kesempatan itu turut disampaikan, menurutnya persoalan Kesehatan sudah menjadi hak anak. Terkait dalam upaya pencegahan ini jelas Sudian,  tak sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah.

Dia beralasan, Pemerintah sudah berupaya melakukan sosialisasi dalam rangka pencegahan. Dengan tujuan menggugah kesadaran  orang tua  demi kelangsungan hidup sehat bagi anak mereka.

"Tugas kami sudah menjelaskan bahayanya serta melayani imunisasi nya,  setelah itu sudah menjadi tanggung  jawab  orang tua  agar mengajak anak anak nya untuk imunisasi MR di puskesmas atau Posyandu, " pungkasnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu H. Damrah turut menjelaskan. Kegiatan Kampanye MR ini sudah dilaksanakan di 10 Kecamatan pada 14 Puskesmas dengan sasaran sebanyak 99.772 anak. Dengan usia 9 bulan  sampai dengan kurang 15 tahun.

Adapun pelaksanaan  yang digelar pada bulan Agustus dan September  2018 pihak telah melakukan penilaian risiko secara menyeluruh terhadap Puskesmas pelaksana kampanye MR tersebut.

Sedangkan kendala yang dihadapi  jajarannya selama ini, yakni adanya isu haram vaksin, ditambah dengan isu Hoax beredar di media sosial, sehingga menimbulkan penolakan di berbagai tempat,  mulai orang tua siswa hingga pihak sekolah.

"Strategi yang kami lakukan untuk menangkal isue itu kami terus lakukan konsolidasi ke 14 Puskesmas sekaligus pemantauan langsung. Terus berkoordinasi dengan pihak MUI Kabupaten dalam melakukan sosialisasi fatwa MUI untuk menghindari keraguan masyarakat. 


Serta melaksanakan pelayanan imunisasi itu di berbagai kesempatan selain Posyandu dan Puskesmas,"tandasnyya. (Mc/Adv/Maiya)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement