Cak Hariyanto Layak Menjadi Walikota Surabaya


SURABAYA - Ketua DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) dan Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Kota Surabaya Hariyanto, patut  mempertimbangkan untuk maju Pilkada Surabaya 2020 setelah mendapatkan dukungan dari sejumlah komunitas, salah satunya Komunitas Cinta Surabaya (KCS) dan dinilai layak menjadi Wali Kota Surabaya sebagai calon pengganti Tri Rismaharini atau Bu Risma periode mendatang.

"Saya tidak bisa berandai-andai karena yang dukung itu komunitas. Kewenangan komunitas 'kan terbatas, bahkan tidak punya kewenangan. Yang punya kewenangan itu para pemegang kekuasaan atau partai-partai,"  ungkap Hariyanto di Surabaya, Jum,at malam, (23/8).

Hariyanto menyatakan bahwa pihaknya tahu diri apakah komunitas tersebut benar-benar mendukung atau tidak. Hal itu, lanjut dia, harus dipelajari terlebih dahulu agar nantinya jika jadi maju Pilkada Surabaya semua perencanaan sudah siap. Namun, kata dia, yang terpenting bagaimana Surabaya ke depan itu lebih baik dari saat ini. Hal itu menjadi kepedulian bagi semua warga Kota Pahlawan.

"Jangan sampai yang sudah baik yang dilakukan oleh Bu Risma (Wali Kota Surabaya) akhirnya menjadi tidak baik. Apa yang sudah baik harus dipertahankan, yang belum dikerjakan, ya, harus dipikirkan dan dikerjakan oleh penerus-penerusnya," katanya.

Menurut dia, perlu ada penghargaan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sudah meletakkan sendi-sendi pembangunan yang menjadi etalase Surabaya, bahkan di internasional. "Akan tetapi, kita tidak bisa juga menafikan ada yang memang belum sempat dikerjakan itu yang menjadi fokus diskusi kita untuk perbaikan Surabaya ke depan," terangnya.

Disinggung  kemungkinan maju Pilkada Surabaya melalui jalur indpenden atau jalur partai, Hariyanto menegaskan bahwa dirinya secara langsung tidak mencalonkan, melainkan komunitas. "Ya, komunitas mencari jalan ke mana, ini komunitas yang punya gawe (pekerjaan). Soal saya bersedia atau tidak itu 'kan masih berandai-andai karena apa pun perlu riil, apakah pemegang partai mau dengan saya kan persoalan lain," cetusnya.

Hingga saat ini,  pihaknya belum melakukan komunikasi dengan pimpinan partai secara resmi, melainkan hanya sebatas oboral dengan temen-temen partai di Surabaya, dalam hal ini ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Surabaya."Soal dapat tiket atau tidak apakah ditolak atau tidak, saya tidak bisa berandai-andai. Saya lihat riilnya nanti, komunitas ini punya gagasan,"tambahnya.

Layak
Sementara itu, aktivis pergerakan di Surabaya, M.Jahya Sholahudin yang dimintai pendapatnya terkait wacana Hariyanto yang disebut-sebut layak menjadi pengganti Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya menegaskan “Sangat layak, pak Hariyanto disebut sebagai bakal pengganti Bu Risma sebagai Wali Kota Surabaya  periode 2020 -2025. Sebab,bekal yang dimiliki oleh beliau sebagai figure Wali kota Surabaya sudah cukup mumpuni, di antaranya; sudah tidak lagi memikirkan dirinya sendiri dan sudah lebih dari cukup secara ekonomi maupun finansialnya sehingga Insya Allah dia akan terhindar, seperti; banyak kepala daerah terkena kasus korupsi, yaitu; gratifikasi,” ucapnya.

Melihat latar belakangnya atau backgroundnya, kata Jahya, sebagai praktisi hukum yang handal menjadi Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) dan Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Kota Surabaya pak Hariyanto patut mendapatkan apresiasi tersendiri. Belum lagi, dia mempunyai kedekatan secara pribadi  dengan pengurus Ormas-Ormas Islam di Surabaya dan memudahkan berkomunikasi dengan pimpinan partai yang berbasis religius-nasionalis. Kota Surabaya dibutuhkan seorang Wali kota yang mengerti tentang hukum dan menjalankannya secara baik dan benar, serta dapat mengayomi semua warganya tanpa membeda-bedakan, pungkas Jahya Sholahudin.

Komunitas Cinta Surabaya (KCS) sebelumnya mengadakan silaturahmi bersama dengan tema ngopi bareng Cak Hariyanto di salah satu kafe di Jalan Jawa Surabaya, Jumat (23/8). Pada acara tersebut juga dihadiri tokoh, seperti anggota DPRD Provinsi Jatim Suli Daim, calon terpilih anggota DPR RI Profesor Dr. Zainuddin Maliki, dan tiga anggota DPRD Kota Surabaya dari PAN Juliana Evawati, Hamka Mujadi, dan Ghofar Ismail. (Ant/b)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement