Soal Daring, Arif Fathoni Minta Pemkot Surabaya Membuat Kampung IT



Surabaya- Untuk keperluan daring selama pandemi Covid-19, DPD II Partai Golkar Kota Surabaya, Jawa Timur, meminta pemerintah kota setempat menyiapkan infrastruktur kampung IT.

"Banyaknya orang orang tua mengelu dengan sistem belajar daring yang diterapkan sekolah untuk para siswa," papar Ketua DPD II Partai Golkar Arif Fathoni di Surabaya, Selasa.

Anggota DPRD Surabaya ini menjelaskan,  banyak orang tua siswa yang mengeluhkan model belajar tersebut karena minimnya infrastruktur penunjang yang disiapkan oleh pemerintah seperti halnya sarana jejaring seperti akses internet gratis.

Masih Arif Fathoni, Akibatnya masyarakat yang sudah susah di saat pandemi COVID-19, ditambah lagi dengan beban biaya untuk beli paket internet untuk anaknya belajar daring.

Bahkan, lanjut Arif Fathoni, tidak jarang orang tua terpaksa harus membelikan ponsel anaknya untuk kebutuhan belajar daring di rumah. Tentunya, kata dia, hal ini membuat orang tua semakin terbebani. Terlebih, mereka dari kalangan keluarga tidak mampu.

Untuk itu, Arif Fathoni meminta pemerintah menyiapkan infrastruktur berupa internet gratis di semua kampung terlebih dahulu sebelum membuat kebijakan model daring.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya ini, juga menyarankan agar Pemkot Surabaya membuat kampung IT. Supaya masyarakat pelajar bisa menikmati internet di rumah masing-masing, khususnya untuk keperluan pendidikan.

Ia menjelaskan, adapun untuk anggarannya, Pemkot Surabaya bisa membuat kebijakan seperti realokasi belanja dengan menggunakan bantuan operasional sekolah (BOS) untuk keperluan belajar daring.

Dia  menyebutkan bahwa, Pemkot Surabaya juga bisa menganggarkan melalui APBD maupun meminta bantuan CSR dari perusahaan-perusahaan komunikasi yang selama ini kabel dan fiber optiknya banyak di Kota Surabaya.

"Sebagai kota yang mengklaim kota digital, rakyat harus mendapatkan manfaat atas itu semua," ucapnya.

Arif Fathoni menambahkan, Golkar mendukung kebijakan pemerintah dalam menerapkan peralihan model belajar dari model tatap muka ke daring di saat pandemi COVID-19 sebab kebijakan ini salah satunya bertujuan untuk mencegah sebaran COVID-19.

Namun demikian Arif Fathoni menyatakan bahwa, pencegahan juga harus juga diimbangi dengan kebutuhan masyarakat pelajar. Utamanya terkait layanan kebutuhan sarana pendidikan di masa pandemi COVID-19, seperti akses internet dan sarana penunjang lain secara gratis, sehingga tak akan membebani masyarakat. ( Ham)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement