DPRD Surabaya Berharap Anggaran Drainase Tahun 2023 Pembangunan Box Culvert Sampai ke Gang Kampung

 


 


 

Surabaya – Naiknya anggaran penanganan banjir untuk tahun 2023, Komisi C DPRD Kota Surabaya berharap tidak ada revisi lagi dalam program pembangunan kota. “Sejak Walikota Bambang DH dan Tri Rismaharini tata kelola penanganan banjir itu sudah ada dan telah banyak direvisi. Intinya pasca dua Walikota tersebut, kami minta jangan ada revisi program lagi kecuali ada metode-metode baru penanganan banjir,” kata Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono, Selasa (11/10/22).

 

Masih Baktiono, kita diketahui bahwa, Pemerintah Kota Surabaya serius pada Sistem Drainase, tampak pada kebijakan anggaran yang tidak tanggung - tanggung dalam program berkaitan dengan drainase.

 

Dia menjelaskan, pada tahun 2022 Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 541,1 Miliar. Terbagi untuk tiga sub kegiatan diantaranya Operasi dan Pemeliharaan sistem drainase, Rehabilitasi saluran drainase perkotaan serta pembangunan sistem drainase.

 

Ia menyampaikan, rencana pada tahun 2023 Anggaran akan meningkat sebesar Rp867 Miliar. Sistem Drainase Perkotaan di Surabaya terdiri dari saluran primer, sekunder dan tersier dengan didukung 67 rumah pompa serta 77 boezem penampung air.

 

Anggaran sebesar Rp867 Miliar, lanjut Baktiono, itu total yang meliputi, drainase, Box Culvert, Yudit atau saluran air kecil maupun besar dan kami berharap ditengah kota juga harus banyak dipasang Box Culvert. 

 

Dia mencontohkan, seperti di jalan Embong Malang dimana ada gorong-gorong sejak zaman Belanda, jadi kami harap petugas DSDABM Surabaya rutin turun membersihkan gorong-gorong tersebut untuk cegah banjir di tengah kota.

 

“Gorong-gorong di Jalan Embong Malang tingginya 3,7 meter dan memang dibangun permanen selama-lamanya untuk mencegah banjir di tengah kota,” ungkap Baktiono.

 

Baktiono meminta DSDABM Surabaya untuk menangani saluran air yang ada di kampung-kampung atau di hilir, sehingga bisa terkoneksi dengan hulu.

 

“Jadi jangan dibangun drainase di hulunya saja atau tengah kota, tapi perlu diperbaiki hilirnya atau saluran drainase yang ada di kampung-kampung,” cetusnya.

 

Baktiono menambahkan, saluran kecil di gang-gang kampung meski hanya bisa dilewati sepeda motor yang belum ada salurannya wajib dipasang box culvert. 

 

“Box Culvert bisa dipasang di tengah-tengah gang, jadi bukan dipinggir gang. Nah kami berharap kenaikan anggaran di 2023 tersebut bisa mencakup pembangunan Box Culvert sampai ke gang-gang kampung,” tambahnya. (Adv/Ham)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement