Ketua DPRD Surabaya: Bansos Driver Ojek Online dan Nelayan Sudah di Anggarkan Rp 8,9 Miliar

 


 


Surabaya- Belum cairnya Bantuan Sosial ( Bansos ) dampak kenaikan BBM dari Pemerintah Kota ( Pemkot ) Surabaya, sejumlah perwakilan Dewan Presidium Front  Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur mendatangi kantor DPRD Surabaya di Jalan Yos Sudarso.

 

Mereka menemui Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, yang dilanjutkan ke Asisten 2 Pemkot Surabaya Irvan, dengan tujuan menagih janji Bansos untuk Ojek Online melalui perubahan APBD Tahun 2022.

 

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, bantuan sosial dampak kenaikan BBM kepada driver ojek online dan nelayan sudah dianggarkan melalui APBD Perubahan tahun 2022. 

 

"Bantuan Sosial untuk ojok online dan nelayan, semua sudah di anggarkan, nilainya Rp 8,9 Miliar. Nanti kita komunikasi kan dengan Pemkot Surabaya,"kata Awi, Senin ( 10/10/2022).

 

Adi mengapresiasi kedatangan kelompok driver online tersebut. "Mereka sudah bersusah payah menyerahkan data jumlah pengemudi online berKTP Surabaya,"jelasnya.

 

Sementara Humas Frontal Jatim Daniel Lukas Rorong mengatakan, Ketua DPRD Surabaya, menyampaikan akan menjalin komunikasi dengan Pemkot Surabaya, terkait persoalan tersebut. Sedangkan Asisten 2 Pemkot Surabaya segera menggelar rapat, yang nantinya akan disampaikan ke Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

 

Menurut Daniel, pihaknya menanyakan kendala, mengapa Bansos tersebut tidak kunjung dicairkan. "Padahal di beberapa daerah lain sudah dilakukan. Seperti yang dilakukan Pemkab Sidoarjo secara simbolis hari ini," ujarnya.

 

Masih Daniel mengatakan, Bansos tersebut sangat berarti bagi para driver online. Hingga saat ini belum ada kepastian dari pemerintah kota terkait dengan pencairan BLT tersebut. 

 

"Ada 4500 an driver ojol yang layak mendapatkan bantuan sesuai data kami. Mereka ini ber KTP Surabaya. Ini ojek on line, driver taksi on line, ditambah angkutan barang berbasis on line," cetusnya.

 

Berdasarkan anjuran pemerintah, besaran Bansos dampak kenaikkan BBM senilai Rp 600 ribu yang diakumulasikan selama 4 bulan. Tiap bulan Rp 150 ribu. "Besaran ini tergantung kekuatan tiap daerah. Di Madura, dan beberapa daerah Bansosnya sebesar Rp 450 ribu," uraianya. ( Adv/ Ham)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement