DPRD Surabaya Minta Pemkot Surabaya Menganti Operasi Pasar dengan Menggelar Bazar

 



 


Surabaya- Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony menilai operasi pasar yang kerap dilakukan pemkot Surabaya dianggap kurang efektif dan tidak bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok dan kelangkaan. Bahkan, ia meminta kepada pemkot sebaiknya merubah pola. Misalnya dengan menggelar Bazar.

 

Thony mengatakan, harga kebutuhan pokok pada momen tertentu, merupakan permainan pasar. Menurutnya, operasi pasar, jika dilakukan terus menerus bukan menjadikan makin baik, malah menunjukkan sistem distribusi tidak berjalan normal. "Maka harus segera kerjasama dengan daerah penghasil kebutuhan pokok," kata Thony, Sabtu ( 8/4/2023).

 

Masih Thony, bila operasi pasar terpaksa dilakukan. Sebaiknya jika terjadi kelangkaan barang, karena harga tinggi, ia meyakini tidak menjamin stabilnya barang. "Kita menduga, itu hanya momentum tertentu dan fenomena musiman," ungkapnya. 

 

Thony menjelaskan, sejauh ini di Surabaya tidak terjadi kelangkaan barang kebutuhan pokok, melainkan kenaikan harga. Karenanya, ia mendorong pemkot membuat perjanjian dengan daerah lain penghasil kebutuhan pokok.

 

Ia juga mengusulkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bisa memetakan potensi kebutuhan pangan yang bisa dihasilkan dari Surabaya. "Supaya bila terjadi kenaikan harga maupun kelangkaan kebutuhan pokok bisa diatasi," jelasnya. 

 

Dia menambahkan, PD Pasar Surya, sebaiknya juga bisa memfasilitasi pelaku ekonomi, seperti pedagang, juga memfasilitasi dengan persediaan atau gudang rabat. "Kami juga meminta untuk dibuatkan zonasi ekonomi. Sehingga bisa diformulasikan," pungkasnya. (Adv/ Ham) )

 

Lebih baru Lebih lama
Advertisement