Menjelang HJKS Lomba Olahan Ikan Patin Diprioritaskan

Surabaya Newsweek - Banyak Kegiatan Pemkot Surabaya , dalam memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ) HJKS ) ke-723 pada 31 Mei mendatang, seperti Lomba Olahan Ikan ( LOI ), lomba olahan produk pertanian,yang akan digelar oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Surabaya.

Kepala Bidang Perikanan dan Kelautan Dinas Pertanian Kota Surabaya, Aries Munandar mengatakan, lomba olahan ikan yang akan diikuti oleh perwakilan dari 31 kecamatan se-Surabaya serta ibu-ibu PKK ini akan diadakan di Sentra Ikan Bulak pada Rabu (4/5) pekan depan. Selain lomba olahan ikan, juga ada lomba olahan produk pertanian.

“Kami mendekati ibu-ibu karena mereka yang bertanggung jawab terhadap konsumsi makanan di rumah. Kami menyarankan ikan patin karena, sesuai dengan ketetapan dari Kementrian Kelautan, ikan patin merupakan konsumsi air tawar yang diprioritaskan untuk dikembangkan,” tegas Aries Munandar dalam jumpa pers di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat (29/4).

Menurut Aries, tingkat konsumsi ikan di Surabaya rata-rata masih sekitar 30 kilogram per kapita per tahun. Jumlah itu memang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 22 kilogram per tahun. Namun, meski ada kenaikan, tingkat konsumsi ikan di Surabaya masih kalah tinggi dibandingkan dengan beberapa kota di Indonesia Timur sepeti Maluku, Makassar atau di Nusa Tenggara Timur. Sementara untuk tingkat nasional, tingkat konsumsi ikan adalah 40 kilogram per kapita per tahun. 

“Harapan kami, dengan adanya kegiatan ini, tingkat konsumsi ikan per kapita pertahun di Surabaya bisa meningkat,” jelas dia. 

Selain lomba olahan ikan dan produk pertanian, juga akan ada pengolahan bahan pangan lokal untuk kudapan. Kegiatan ini juga akan dihadiri oleh perwakilan kecamatan. Output dari kegiatan ini, diharapkan masyarakat Surabaya akan bisa membuat kudapan yang enak dan disukai masyarakat.


“Selama ini, kudapan kebanyakan berupa gorengan. Nah, nanti mereka akan membuat kudapan dari bahan pangan. Ada 22 bahan pangan yang dipakai. Dengan diolah, tentunya tampilannya akan lebih menarik daripada sekadar direbus” ujar Purwo Hendrayanto, Kasie Kewaspadaan dan Penganekaragaman Pangan Kantor Ketahanan Pangan Surabaya. ( Ham )
Lebih baru Lebih lama
Advertisement