![]() |
Agus Suyanto kepala kantor Inspektorat Lamongan |
“Ya,
pergantian ini, bisa disebut tukar tempat, pak Suwardi dengan pak Mujib,” ujar
salah seorang staf di dinas pendidikan setempat. Sumber di Dinas Pendidikan
kota Soto tersebut menyebut karena unjuk rasa yang terjadi tak hanya dilakukan
oleh para siswa, namun beberapa bulan sebelumnya para guru telah mengawali
melakukan unjuk rasa, sehingga kalau dinas tidak merespon akan menimbulkan
tanda tanya, ada apa? Meski agak terlambat Dinas Pendidikan tetap mendengar tuntutan
para siswa kejuruan tersebut.
Kabid Dikmenumjur, Khandam ketika dihubungi media ini mengatakan penanganan
unjuk rasa di SMKN Brondong harus hati-hati, karena tuntutan siswa tersebut
harga mati, dan Kasek harus
diganti.“kami harus hati-hati menyelesaikan kasus di SMKN Brondong, yang jelas
pasti akan kami penuhi tuntutan para siswa,” kata dia.
Informasi yang dihimpun SbNewsweek.com menyebut meski menjadi sasaran aksi demo
para guru dan siswa, Kasek SMKN
Brondong, Mujib hingga menempati tempat yang baru di SMK PGRI 3 tak pernah menerima
pemanggilan dari kantor Inspektorat setempat. “Seharusnya Inspektorat Kabupaten cepat
bereaksi melakukan pemanggilan kepada Kasek SMKN Brondong, namun ada apa itu
tidak dilakukan?,” ujar salah satu sumber yang tak mau disebut namanya.
Sedangkan, Kepala
kantor Inspektorat Kabupaten, Agus Suyanto saat dikonfirmasi Kamis, (06/09) tak mengelak soal tak ada pemanggilan terhadap Kasek SMKN Brondong Mujib meski berkali-kali di unjukrasa oleh siswanya,
hingga akhir digantikan Kasek baru. “Kami
memang belum melakukan pemanggilan, karena kami menunggu permintaan dari dinas
pendidikan. Kalau dari dindik meminta Inspektorat
untuk memanggil dan memeriksa, pasti akan kami panggil,” kata Asgus Suyanto,
yang juga mantan Kadis Pendidikan
Pemkab Lamongan. (Mas)