KEDIRI - Para petani di willayah Kota Kediri mengeluhkan terkait serangan hama burung emprit yang terjadi menjelang musim panen. Sebab
hama burung emprit tersebut terlihat tiap tahun justru malah bertambah tentu hal ini adalah ancaman bagi para
petani.
Nyoman salah seorang petani kepada wartawan koran ini
mengaku,”untuk mengatasi hama burung pemakan biji itu dirinya merasa kewalahan di karenakan jumlahnya yang tiap tahun semakin sulit untuk di bendung.
Atas hal tersebut
tentunya akan di pastikan dari hasil
panen pada tahun ini bakal merosot tajam yang jelas para petani akan mengalami
kerugian,ujarnya, Rabu, (14/10/2016) lalu.Sedangkan untuk mengatasi hama burung emprit
itu para petani harus menggunakan jaring dan ada pula yang terpaksa harus
menggunakan cara tradisional di karenakan terkendala biaya untuk pembelian
jaring.
Terpisah,Serangan ganas hama burung emprit yang terjadi di areal wilayah
persawahan Kelurahan Gayam Kecamatan Mojoroto Kota Kediri adalah persoalan yang harus segera dituntaskan. Pasalnya, kejadian serangan hama burung emprit yaang menimpa terhadap para petani
adalah permasalahan yang serius dan
terlihat sudaH tak dapat di toleransi
lagi.
Untuk itu, Pemerintah Kota
Kediri terutama dari pihak
Dinas
Pertanian setempat diharapkan
agar segera menuntaskan persoalan yang terjadi saat ini juga mengambil langkah
yang diperlukan. Sebab ribuan ekor hewan pemakan biji ini telah merusak tanaman petani dengan memakan padi milik petani yang saat ini mulai menguning secara massal. Para petani mengaku serangan burung emprit berlangsung setiap hari, dan bisa tambah parah pada pagi dan sore hari.
Serangan hama burung emprrit tersebut
sendiri mulai terjadi pada saat padi mulai menguning hingga menjelang waktu masa panen tentunya hal ini
kalau di biarkan di takutkan akan menjadi sebuah acaman di tahun
berikutnya. (Wan/Lum)