Tanah Di Parakan Retak, Bupati Trenggalek Bertindak

TRENGGALEK - Telah terjadi tanah retak di Dusun Njelok RT.8 RW.3 Desa Parakan, Kecamatan  Trenggalek, Kamis (13/10). Kejadian tanah gerak tersebut berdampak pada 23 rumah warga dan 1 Mushola yang mengalami retakan serta ancaman lain juga datang dari tebing yang berada disekitar rumah-rumah warga tersebut.

Kronologi kejadian sekitar pukul 00.00 WIB, terlihat pada rumah Suroso (51 th) warga RT8 RW.3 yang mengalami retak dibagian belakang kamar rumahnya. Kemudian 22 rumah warga yang lainya juga mengalami hal yang sama dan ikut merasakan pergerakan tanah. Kejadian lanjutan ini kemudian diketahui pada pagi hari. Kontruksi tanah di lokasi kejadian ini terus mengalami pergerakan sehingga membuat warga panik.

Selanjutnya, warga langsung melaporkan kejadian kepada perangkat desa setempat dan pihak-pihak terkait. Muspika bersama Pemerintah Desa, BPBD, Satpol PP, Babinsa dan Babinkamtibmas setelah mendapat laporan tersebut langsung terjun ke lokasi untuk melihat langsung kondisi di lapangan.

Lebih lanjut, Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, segera perintahkan SKPD terkait untuk melakukan penanganan cepat. Respon cepat ini dilakukan meskipun Wakil Ketua Apkasi ini sedang melaksanakan tugas di Bogota, Kolombia.

Selanjutnya Bupati memerintahkan kepada Camat, BPBD, Satpol PP dan Disnakertransos untuk langsung meninjau lokasi kejadian bencana alam ini dan melakukan tindakan-tindakan penanganan bencana ini. Dengan segera, atas intruksi Bupati tersebut, Camat Trenggalek, BPBD, Satpol PP langsung meninjau lokasi. Dengan didampingi pemerintah desa dan melibatkan tiga pilar Babinsa serta Babinkamtibmas, mereka meninjau puluhan rumah warga di Dusun Jelok RT.8 RW.3 tersebut.

Kemudian, Keberadaan rumah-rumah warga tersebut memang sangat mengkhawatirkan. Sehingga untuk mengurangi resiko terjadinya korban, pemerintah memutuskan untuk melakukan evakuasi warga untuk sementara waktu sampai dengan batasan yang belum ditentukan. Warga dimita untuk mengungsi ke rumah saudara yang aman. Sedangkan bagi yang tidak mempunyai saudara dilakukan evakuasi sementara di Balai Desa Parakan. (hrd)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement