![]() |
| Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Azhar Kahfi |
Surabaya-Aksi vandalisme yang terjadi di kawasan Gubeng. Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Azhar Kahfi menilai, persoalan tersebut bukan hanya soal coretan yang merusak fasilitas umum, akan tetapi juga soal pemahaman generasi muda terhadap ruang publik yang digunakan bersama. Kejadian vandalis ini menjadi perhatian, ini tanggung jawab kita bersama,” kata Kahfi, Rabu (5/11/2025).
Kahfi menjelaskan, langkah membersihkan coretan sudah dilakukan oleh pihak terkait. Namun, yang lebih penting adalah membenahi pola pikir dan kesadaran pelaku agar tindakan serupa tidak terulang kembali. "Ke depan membersihkan niat di balik coretannya yang perlu dilakukan,” ucapnya.
Menurut Kahfi, dirinya mendukung kebebasan berekspresi anak muda, selama dilakukan pada tempat yang tepat. Edukasi sejak dini, karena itu sangat penting agar, anak-anak dan remaja memahami bahwa fasilitas umum adalah hasil kerja kolektif masyarakat.
"Bahwa fasilitas umum itu hasil jerih payah keringat gotong royong orang-orang terdekatmu. Siapa itu? Orang tuamu, kakak-kakakmu. Melalui bayar pajaknya lah bisa tercipta Surabaya yang indah ini,” jelasnya.
Menurutnya, wadah aspirasi kreatif sudah mulai disiapkan Pemkot, seperti kawasan Gubeng Pojok yang dijadikan ruang tematik. Namun, dia mengusulkan adanya zona bebas berekspresi yang dipersiapkan lebih terstruktur dan legal."Perlu ada zona bebas berekspresi, tentukan tempatnya. Anggarkan temboknya untuk coretan bebas ekspresi. Vandalis memang penjahat, namun bisa juga tobat kalau punya niat,” urainya.
Ia menambahkan, tembok besar di area THR Surabaya bisa menjadi salah satu alternatif lokasi yang memungkinkan anak-anak muda menyalurkan kreativitas tanpa merusak fasilitas umum. "Tugas kita hadir memberikan medianya, ruang ekspresi yang legal, aman, dan terarah,” tambahnya. (Adv/Ham)

