BONDOWOSO –
Bertepatan dengan Hari Lahir Nahdhatul Ulama’ ke 91, gedung sekolah SMP NU 04
Bondowoso Desa Pekalongan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso kebanjiran,
Selasa 31-01-2017. Sedikitnya 2 ruang kelas, ruang TU, ruang guru dan ruang Kepala
Sekolah terendam air setinggi pinggang orang dewasa.
Banjir yang
mengenangi sekolah ini diakibatkan karena intensitas hujan yang tinggi sejak
pukul 12.00 WIB. Saking derasnya aliran sungai yang tepat berada di depan
sekolah dan meluap. Alhasil karena posisi bangunanan sekolah yang lebih rendah
dari jalan raya, air akhirnya masuk dan menggenang.
Genangan air ini
terjadi karena sejak siang tadi hujan deras sekali. Akhirnya sungai di depan
sekolah meluap dan masuk ke halaman sekolah. Untungnya saat air datang semua
siswa sudah pulang, kata Ida Fatmawati,
selaku Kepala Sekolah tersebut.
Tak hanya itu,
ruang kelas 9 dan toilet siswa ambruk karena pondasi bangunan tergerus air.Pondasinya
tergerus aliran sungai yang ada di belakang sekolah dan akhirnya ambruk.
Untungnya ambruk di luar jam sekolah, imbuhnya.
Meskipun kondisi
sekolah masih terendam, pihak sekolah tidak meliburkan semua siswanya. Namun,
pihak sekolah mengimbau agar semua siswa
tetap masuk dengan membawa peralatan kebersihan.
“Besok
semua siswa tetap masuk dan kami ajak kerja bakti untuk membersikan ruang
sekolah yang kondisinya masih berlumpur. Sementara, kegiatan belajar mengajar
kita tiadakan dulu, sampai kondisi ruang kelas, ruang guru, ruang TU dan ruang
Kepal Sekolah benar-benar bersih,”papar
Ida.
Hal senada juga
disampaikan oleh warga setempat yang masihg menjadi tokoh masyarakat di Desa Pekalongan
P. Arif warga RT 18 RW 03 membenarkan jika banjir yang menggenangi SMP NU 04
Bondowoso ini murni karena intensitas air akibat hujan deras.Murni bencana
mas..? karena sungai sudah tidak bisa menampung air lagi, sehingga meluber dan
masuk ke sekolah, tukasnya.
Rencanya, P. Arif, besok
akan dilakukan kerja bakti untuk membersihkan lumpur di semua ruangan dan
membersihkan puing-puing bangunan yang ambruk. Besok selain siswa yang
kerja bakti, Muspika Kecamatan
Tenggarang, Tokoh masyarakat, tokoh agama dan warga disini akan bersama-sama
untuk membersihkan sekolah dan
reruntuhan bangunan, pungkasnya. (Tok)